Hi Urbie’s! Pernah nggak sih kamu dengar kalimat, “Cowok dan cewek itu nggak mungkin temenan murni, pasti ada yang baper salah satunya?” Fenomena ini jadi topik hangat di kalangan anak muda, apalagi di era media sosial yang bikin batas antara teman dan gebetan makin blur. Tapi, benarkah persahabatan cowok dan cewek itu selalu berujung friendzone atau malah tumbuh benih-benih rasa?
Dalam dunia pertemanan, batasan itu seringkali datang dari asumsi sosial. Banyak yang percaya, kedekatan intens antara dua orang beda gender pasti menyimpan potensi rasa suka. Tapi faktanya, banyak juga yang berhasil menjaga hubungan platonis tanpa baper.
Temenan Murni Itu Nyata, Tapi…
Menurut psikolog klinis, persahabatan lawan jenis itu bukan hal mustahil. Kuncinya ada di komunikasi dan ekspektasi. Saat keduanya sadar bahwa hubungan mereka adalah murni pertemanan, maka rasa nyaman itu nggak akan berkembang menjadi romantis. Tapi, ini bukan berarti bebas dari risiko baper.
Baca Juga:
- Avatar Bakal Diadaptasi Jadi Film Animasi? Ini Bocoran dari James Cameron
- Rayi Putra Tunjukkan Sisi Romantis Lewat Lagu “Istriku”, Persembahan Manis untuk Sang Istri Tercinta
- Photoshop Tambah Fitur AI Canggih: Harmony, Generative Upscale, dan Penghapus Lebih…
Salah satu penyebab “baper sepihak” biasanya muncul saat kebutuhan emosional terpenuhi dari teman lawan jenis. Misal, saat si cowok selalu ada di saat cewek butuh curhat, atau sebaliknya, si cewek selalu support si cowok dalam kondisi terburuknya. Interaksi yang intens inilah yang seringkali bikin perasaan jadi abu-abu.
Faktor yang Bikin Batas Teman Jadi Bias
Media sosial ikut andil membentuk persepsi soal hubungan cowok-cewek. Caption mesra, foto berdua, hingga panggilan “bestie” yang akrab sering disalahartikan oleh orang luar. Akibatnya, tekanan sosial memaksa dua orang yang sebenarnya nyaman sebagai teman untuk berpikir ulang, “Jangan-jangan aku suka dia?”
Selain itu, faktor ketertarikan fisik memang kadang jadi tantangan tersendiri. Nggak munafik, daya tarik itu bisa muncul kapan saja. Namun, jika dari awal sudah ada kesepahaman tentang batasan, godaan perasaan itu bisa diminimalisir.
Kapan Persahabatan Bisa Tetap Aman?
Kunci utamanya adalah kejelasan. Cowok dan cewek yang bisa temenan murni biasanya punya fondasi komunikasi yang jujur. Mereka nggak segan untuk mendiskusikan batasan, termasuk soal perasaan yang mungkin muncul di tengah jalan.
Selain itu, penting juga untuk mengenali diri sendiri. Jika mulai muncul rasa yang lebih dari sekadar teman, jangan dipendam. Lebih baik jujur sebelum rasa itu berubah jadi asumsi atau ekspektasi sepihak yang berujung kecewa.
Jadi, Bisa Nggak?
Jawabannya, bisa. Tapi, butuh kedewasaan emosional dari kedua belah pihak. Persahabatan cowok dan cewek tanpa rasa itu bukan mitos, tapi bukan juga hal yang bisa dianggap enteng. Selama ada kejujuran, saling menghargai batasan, dan komunikasi yang sehat, hubungan bestie beda gender bisa tetap murni tanpa ada drama.
Nah Urbie’s, kamu tim yang percaya cowok dan cewek bisa temenan tanpa baper, atau justru sering terjebak di friendzone? Ceritain pengalamanmu di kolom komentar, yuk!