Home Entertainment Megadeth Umumkan Album & Tur Terakhir: Perpisahan Sang Legenda Thrash Metal

Megadeth Umumkan Album & Tur Terakhir: Perpisahan Sang Legenda Thrash Metal

305
0
tur perpisahan Megadeth 2026 - sumber foto Instagram megadeth
tur perpisahan Megadeth 2026 - sumber foto Instagram megadeth
Mercure

Hi Urbie’s! Megadeth, salah satu pionir thrash metal dunia, resmi mengumumkan bahwa album mendatang dan tur global pada 2026 akan menjadi yang terakhir dalam perjalanan karier mereka. Kabar ini datang langsung dari sang pendiri sekaligus frontman, Dave Mustaine, melalui unggahan di media sosial yang ditujukan untuk para penggemar dan komunitas “Cyber Army.” Dalam pengumuman tersebut, ikon band sekaligus “alter ego” Mustaine, Vic Rattlehead, untuk pertama kalinya “berbicara” kepada publik — namun sejatinya pesan itu adalah suara Mustaine sendiri.

Mustaine menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan kepala tegak. “Banyak musisi mengakhiri kariernya, baik secara terpaksa maupun disengaja, tapi jarang yang bisa melakukannya dengan cara mereka sendiri, di puncak,” ujar Mustaine. “Saya sudah keliling dunia, bertemu jutaan penggemar, dan bagian tersulit dari semua ini adalah mengucapkan selamat tinggal pada mereka.”

Ia menambahkan bahwa momen ini adalah waktu yang tepat, baik untuk merilis album baru maupun menjalani tur perpisahan. “Kami ingin kalian semua mendengar album ini, melihat kami di atas panggung, dan merayakan akhir perjalanan ini bersama-sama. Jangan sedih, jangan marah — ini adalah perayaan.”

Dari Metallica ke Megadeth: Perjalanan yang Mengubah Sejarah Musik

Bagi Urbie’s yang mungkin belum mengikuti kisahnya dari awal, Dave Mustaine mendirikan Megadeth pada 1983 setelah dikeluarkan dari Metallica — band yang ia ikut dirikan dan di mana ia turut menulis beberapa lagu di album debut ikonik Kill ‘Em All. Dua tahun setelah berdiri, Megadeth merilis debut Killing Is My Business… and Business Is Good! (1985), namun baru pada album kedua, Peace Sells… but Who’s Buying? (1986), mereka benar-benar menemukan suara khas: agresi thrash metal yang dipadukan dengan sikap politis dan kritik sosial.

Mustaine, dengan vokal sengau dan permainan gitar yang tajam bak pisau, menjadi satu-satunya anggota yang bertahan sepanjang sejarah band. Selama empat dekade, Megadeth telah merilis 16 album studio — lima di antaranya meraih sertifikat platinum di AS. Perjalanan mereka tidak mulus: bongkar-pasang personel, tujuh label rekaman berbeda, perjuangan Mustaine melawan kecanduan dan kanker, hingga keluarnya bassist legendaris Dave “Junior” Ellefson pada 2021.

Namun, di balik semua badai itu, Megadeth tetap menjadi salah satu band yang membentuk wajah thrash metal bersama Metallica, Slayer, dan Anthrax — empat nama yang dikenal sebagai The Big Four. Momen ini diabadikan lewat tur legendaris Clash of the Titans (1990-91) yang melibas Amerika Utara dan Eropa.

Formasi Terakhir Megadeth dan Warisan yang Ditinggalkan

Formasi terakhir Megadeth saat ini terdiri dari:

  • Dave Mustaine – vokal & gitar
  • James LoMenzo – bass (Brooklyn, AS)
  • Teemu Mäntysaari – gitar (Finlandia)
  • Dirk Verbeuren – drum (Belgia)

Mereka akan menjadi ujung tombak di album terakhir dan tur perpisahan yang dijadwalkan dimulai 2026. Dalam pengumumannya, Mustaine juga memamerkan sampul album terakhir — meski judulnya masih dirahasiakan.

Baca Juga:

Hi Urbie’s, kalau kamu pernah headbang sampai leher pegal di konser Megadeth, atau mencoba memainkan Holy Wars… The Punishment Due di gitar kamar kos, momen ini jelas mengundang rasa haru. Mustaine bukan cuma meninggalkan warisan musik, tapi juga cara baru bermain gitar, menulis lirik yang menggigit, dan membangun budaya thrash metal global.

Pesan Perpisahan dari Mustaine

Di bagian akhir pernyataannya, Mustaine mengajak penggemar untuk fokus pada rasa syukur, bukan kesedihan. “Kita telah melakukan sesuatu yang luar biasa bersama, yang mungkin tidak akan pernah terulang. Kita memulai gaya musik, memulai revolusi, mengubah dunia gitar, dan mengubah dunia itu sendiri. Terima kasih untuk semuanya,” ujarnya.

Tur perpisahan ini diproyeksikan akan menjadi salah satu perayaan terbesar dalam sejarah metal, mengingat Megadeth punya basis penggemar setia di hampir setiap negara. Dengan setlist yang kemungkinan besar mencakup seluruh perjalanan mereka, dari Peace Sells hingga Dystopia, ini adalah kesempatan terakhir untuk menyaksikan Megadeth secara langsung.

Kenapa Ini Momen Bersejarah untuk Musik

Megadeth tidak sekadar band — mereka adalah institusi yang mempengaruhi ribuan musisi muda. Tanpa Megadeth, banyak subgenre metal modern mungkin tidak akan lahir. Keputusan Mustaine untuk mengakhiri karier di puncak adalah langkah langka di industri musik, di mana banyak band memilih bertahan meski kehilangan taringnya.

Bagi Urbie’s, inilah saatnya menandai kalender. Album terakhir Megadeth akan jadi penutup kisah empat dekade yang penuh darah, keringat, dan riff yang membakar jiwa. Dan tur 2026 nanti? Bisa jadi itu malam terakhir kamu berteriak “Peace Sells, but who’s buying?!” di tengah kerumunan ribuan metalhead.

Jadi, jangan cuma jadi penonton dari jauh. Ambil tiketmu, kenakan kaos band yang sudah pudar, dan mari rayakan perpisahan ini dengan cara yang hanya metalhead sejati yang mengerti — keras, penuh energi, dan tanpa penyesalan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here