Hi Urbie’s!
Dunia horor Indonesia kembali kedatangan kisah baru yang dijamin bikin bulu kuduk merinding. Setelah sukses dengan Inang (2022), sutradara Fajar Nugros kembali menghadirkan karya mencekam lewat film terbarunya berjudul Perempuan Pembawa Sial. Film ini resmi merilis trailer dan poster perdana, yang langsung menyita perhatian karena mengangkat sebuah mitos kuno yang jarang dibicarakan: Bahu Laweyan.
Trailer resmi memperlihatkan sosok Mirah (Raihaanun), seorang perempuan yang hidupnya dirundung malang karena dipercaya membawa kutukan. Hidup Mirah berubah kelam setelah tragedi demi tragedi menimpa keluarganya. Salah satu momen paling menyeramkan adalah ketika suaminya dibunuh dengan cara tragis setelah melihat penampakan tak wajar: delman dengan kusir tanpa kepala yang melintas di tengah malam, serta kain laweyan yang menari di kegelapan. Adegan ini menjadi simbol betapa kuatnya horor lokal yang dihadirkan film ini, sekaligus menandakan bahwa mitos lama masih punya ruang besar di layar lebar.
Dalam pernyataannya, Fajar Nugros menegaskan bahwa dirinya ingin lebih dari sekadar menghadirkan teror. “Ketika membuat Perempuan Pembawa Sial, saya ingin membentuk pengalaman menonton yang mencekam sekaligus membawa budaya tradisional Indonesia kepada penonton modern. Indonesia memiliki banyak sekali mitos dan cerita rakyat yang unik dan patut diperkenalkan. Saya harap film ini dapat menghadirkan horor yang otentik sekaligus Indonesia sekali,” ungkapnya.
Tak hanya dari sisi penyutradaraan, film ini juga mendapat dukungan penuh dari eksekutif produser Winston Utomo, yang menekankan bahwa horor dalam Perempuan Pembawa Sial berbeda dari kebanyakan film sejenis. “Bahu Laweyan adalah mitos yang unik, jarang terdengar, tetapi menyimpan filosofi dalam. Kami ingin memperlihatkan bagaimana budaya ini bisa menjadi sarana untuk menghadirkan horor yang otentik sekaligus relevan bagi penonton masa kini,” jelasnya.
Baca Juga:
- Zaskia Sungkar Ungkap Pentingnya Nutrisi Anak untuk Generasi Emas 2045
- Gaya Traveling Gen Z versi Agoda: Viral di TikTok, Konser, dan Tren Wisata 2025 Tak Biasa
- Kenshi Yonezu Hadirkan ‘1991’ sebagai Lagu Tema “5 Centimeters per Second,” Intip Trailer Terbarunya!
Bagi Raihaanun, pemeran utama film ini, karakter Mirah memberikan tantangan emosional yang luar biasa. Ia mengaku harus menggali banyak sisi psikologis untuk memahami penderitaan seorang perempuan yang dicap pembawa sial. “Mirah adalah sosok yang berjuang melawan cap buruk dari masyarakat, sesuatu yang sangat dekat dengan kenyataan. Membawakan peran ini membuat saya belajar memahami bagaimana perempuan sering kali menjadi korban dari label yang tidak adil,” katanya.
Dari pernyataan para kreator hingga cuplikan trailer, terlihat jelas bahwa film ini bukan sekadar horor biasa. Ada lapisan cerita sosial yang ingin disampaikan. Stigma, prasangka, dan label buruk terhadap perempuan menjadi inti yang dipadukan dengan kengerian mitos kuno. Inilah yang membuat Perempuan Pembawa Sial terasa relevan sekaligus otentik. Ia tidak hanya membuat penonton menutup mata karena takut, tetapi juga membuka pikiran untuk melihat realitas sosial yang sering diabaikan.
Mitos Bahu Laweyan sendiri dipercaya sebagai kutukan yang menimpa perempuan yang sudah menikah. Kisah ini telah lama beredar secara turun-temurun di Jawa, namun jarang sekali diangkat dalam karya film. Dengan kehadiran Perempuan Pembawa Sial, mitos tersebut kini mendapatkan sorotan baru, lengkap dengan interpretasi visual yang penuh atmosfer horor.
Film ini menjanjikan sebuah pengalaman berbeda: perjalanan yang menembus batas antara ketakutan dan prasangka. Pertanyaan besarnya, apakah Bahu Laweyan hanyalah dongeng lama yang tak lebih dari cerita rakyat? Atau justru ia sedang menunggu untuk kembali menelan korban berikutnya?
Urbie’s bisa segera mencari jawabannya saat Perempuan Pembawa Sial tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025. Pastikan kamu siap menghadapi kengerian, sekaligus belajar dari kisah yang menyimpan pesan sosial mendalam ini.
