Home Highlight Seru Banget! ANA Luncurkan Pesawat Bertema Demon Slayer untuk Rute Domestik Jepang

Seru Banget! ANA Luncurkan Pesawat Bertema Demon Slayer untuk Rute Domestik Jepang

312
0
pesawat bertema anime Jepang Demon Slayer ANA x Ufotable - sumber foto ANA
pesawat bertema anime Jepang Demon Slayer ANA x Ufotable - sumber foto ANA
Mercure

Hi Urbie’s! Maskapai penerbangan Jepang, ANA (All Nippon Airways), resmi meluncurkan pesawat bertema Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba pada 14 Juli 2023. Kolaborasi ini menghadirkan tiga unit pesawat DHC8-400 dengan livery khusus menampilkan karakter favorit penggemar anime: Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke. Desain ini merupakan hasil kerja sama eksklusif antara ANA dan studio animasi legendaris Ufotable, yang dikenal sebagai kreator seri anime Demon Slayer.

Bayangin deh, traveling domestik di Jepang sekarang bisa ditemani Tanjiro dan kawan-kawan. Bukan cuma di layar kaca atau merchandise, tapi hadir langsung dalam bentuk pesawat yang benar-benar terbang di langit Jepang. Kolaborasi ini jadi bukti betapa kuatnya pengaruh budaya pop Jepang, khususnya anime, dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia penerbangan.

ANA X Demon Slayer Terbang Tinggi di Langit Jepang

Demon Slayer sejak debutnya telah mencuri perhatian dunia, menjadi salah satu anime dengan basis fans terbesar global. Popularitasnya tidak hanya melejit lewat serial TV dan film, tetapi juga menjelma jadi fenomena budaya pop. Tak heran, ANA berani membawa karakter-karakter ini ke level berikutnya—menjadikan mereka wajah resmi pesawat terbang.

Pesawat bertema Demon Slayer ini tersedia khusus untuk rute domestik Jepang. Jadi, penumpang yang bepergian antarkota bisa merasakan pengalaman unik, seolah-olah mereka ikut bertualang bersama Tanjiro dan teman-temannya. Tidak berlebihan jika kolaborasi ini disebut sebagai fan service level dewa untuk para penggemar anime.

Estimasi Biaya & Value Kolaborasi

Meskipun ANA tidak mengungkap detail finansial proyek ini, berdasarkan estimasi dari proyek serupa, biaya desain dan pemasangan livery untuk tiga pesawat diperkirakan mencapai Rp2,4 miliar hingga Rp7,3 miliar. Jumlah yang cukup besar, tapi jika melihat nilai promosi yang dihasilkan, kolaborasi ini justru sangat menguntungkan.

Dari sisi marketing, viralitas pesawat bertema Demon Slayer ini diperkirakan memberikan earned media value setara Rp16 miliar hingga Rp81 miliar lebih. Artinya, exposure dari media sosial, liputan pers, hingga konten buatan fans yang tersebar di seluruh dunia, nilainya jauh melampaui biaya produksi.

Bagi ANA, ini bukan hanya soal pesawat dengan desain keren, melainkan strategi branding yang cerdas. Mereka berhasil menempatkan diri di jantung percakapan publik, tidak hanya di kalangan traveler, tapi juga komunitas anime global.

Baca Juga:

Menyatukan Budaya Pop dan Dunia Aviasi Khusus ANA

Yang bikin kolaborasi ini istimewa adalah bagaimana dua dunia berbeda—penerbangan dan anime—bisa bersatu dalam satu medium. Pesawat biasanya identik dengan teknologi, efisiensi, dan transportasi. Tapi kali ini, ANA menghadirkan sentuhan emosional melalui karakter yang begitu dicintai jutaan orang.

Kehadiran pesawat Demon Slayer ini jadi pengalaman yang nggak bisa dibeli dengan uang. Bayangin aja, saat boarding, kamu melihat Nezuko dengan kotak bambunya menghiasi badan pesawat, atau Inosuke dengan topeng babi hutan menemani perjalananmu. Rasanya seperti sedang masuk ke dunia anime, tapi dengan destinasi nyata.

Dampak Global dan Budaya Fans

Meski hanya beroperasi di rute domestik Jepang, gaung kolaborasi ini terdengar ke seluruh dunia. Fans internasional ikut membicarakan dan membagikan foto-fotonya di media sosial, menjadikannya trending topic global. Tidak sedikit juga turis yang merencanakan perjalanan ke Jepang hanya untuk bisa naik pesawat bertema Demon Slayer ini.

Fenomena ini memperlihatkan betapa besar daya tarik anime Jepang dalam pariwisata dan ekonomi kreatif. Sama seperti Tokyo Skytree yang pernah dihiasi tema One Piece atau kolaborasi Pokemon dengan berbagai kota, ANA berhasil memanfaatkan hype anime untuk memperkuat citra mereka sekaligus mendorong minat wisatawan.

Kolaborasi antara ANA dan Demon Slayer lewat livery pesawat DHC8-400 ini adalah bukti nyata bahwa anime bukan hanya hiburan, tapi juga kekuatan ekonomi kreatif yang bisa terbang tinggi—secara harfiah! Dengan biaya yang relatif kecil dibandingkan nilai earned media yang dihasilkan, strategi ini bisa disebut sebagai win-win solution baik bagi maskapai maupun bagi penggemar.

Kalau kamu kebetulan lagi jalan-jalan di Jepang dan melihat pesawat dengan Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke melintas di landasan, jangan lupa abadikan momen itu. Siapa tahu, perjalanan domestikmu jadi pengalaman anime paling memorable sepanjang hidup.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here