Hi Urbie’s!
Ada kabar segar dari dunia pariwisata Indonesia yang sayang banget kalau kamu lewatkan. Tahun ini, Gorontalo mendapat sorotan besar karena resmi dipilih sebagai salah satu tuan rumah Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025. Ajang ini bukan sekadar seremonial, tapi punya arti penting untuk mengangkat nama Indonesia kembali ke puncak wisata ramah Muslim dunia.
Seperti yang kita tahu, pariwisata ramah Muslim bukan hanya soal label halal, tapi juga kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan akses yang bisa dinikmati siapa saja, tanpa memandang latar belakang. Nah, di Gorontalo, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) baru saja melakukan site visit untuk memetakan potensi wisata, mulai dari bandara, pusat kuliner, hingga desa wisata. Tujuannya jelas, agar Gorontalo semakin siap memenuhi standar global pariwisata ramah Muslim.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menegaskan bahwa Gorontalo punya potensi besar untuk bersaing di panggung dunia. Didukung oleh keindahan alam, keragaman budaya, hingga identitas sebagai bagian dari daerah dengan populasi Muslim terbesar dunia, Gorontalo hanya butuh sentuhan optimalisasi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Menurutnya, inilah kesempatan emas agar Indonesia bisa kembali merebut peringkat pertama di Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun depan.
Kalau bicara data, Indonesia sebenarnya sudah pernah menduduki peringkat pertama GMTI di tahun 2023 dan 2024. Namun sayangnya, pada 2025, posisi kita turun ke peringkat kelima. Penyebab utamanya karena Indonesia absen dalam IMTI 2024 sehingga catatan penilaian kita stagnan, sementara negara lain terus update. Dari sinilah IMTI 2025 hadir di 15 provinsi, termasuk Gorontalo, demi mengembalikan predikat Indonesia sebagai juara dunia pariwisata ramah Muslim.
Baca Juga:
- Komik Si Juki Masuk Dunia Manga: Kolaborasi Bersejarah dengan Black Jack
- Inovasi Baru Starbucks: Protein Cold Foam Rasa Pisang yang Lagi Viral di AS
- Kenapa Hubungan Tanpa Closure Selalu Menghantui? Ini Alasannya
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, bahkan menyebut bahwa masuknya Gorontalo dalam daftar provinsi yang dinilai merupakan sebuah kehormatan besar. Dengan branding “Serambi Madinah di Sulawesi”, Gorontalo optimis bisa jadi magnet wisatawan Muslim. Dukungan juga datang dari UMKM lokal yang tengah didorong untuk memiliki sertifikasi halal, sehingga wisatawan merasa lebih nyaman menikmati kuliner khas maupun produk lokal.
Bukan hanya soal kuliner, Gorontalo juga mempersiapkan destinasi unggulan. Beberapa titik yang disurvei tim penilai IMTI 2025 antara lain Bandara Djalaludin, Danau Perintis, Hotel Aston Gorontalo, Halal Center Kampus IAIN Sultan Amai, Citimall Gorontalo, dan Desa Wisata Bubohu Bongo. Semua lokasi ini dianggap representatif untuk menunjukkan kesiapan Gorontalo menjadi destinasi ramah Muslim.
Kepala Dinas Pariwisata Gorontalo, Aryanto Husain, menambahkan bahwa target Gorontalo bukan hanya sekadar masuk daftar penilaian, tapi juga menembus lima besar. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Gorontalo akan menjadi destinasi utama wisatawan dari negara-negara Muslim. Bayangkan saja, wisatawan dari Timur Tengah atau Asia Selatan menjadikan Gorontalo sebagai destinasi wajib kunjung di Indonesia, tentu ini akan membawa dampak ekonomi yang besar.
Bagi Kemenpar, IMTI bukanlah ajang eksklusif untuk wisatawan Muslim saja. Justru konsep ramah Muslim ini lebih luas: layanan kebersihan, kenyamanan, serta fasilitas yang inklusif. Jadi siapa pun, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, bisa merasakan pengalaman wisata yang menyenangkan di Gorontalo.
Urbie’s, kalau kita lihat lebih jauh, langkah strategis ini bukan cuma soal pariwisata, tapi juga upaya mengangkat martabat Indonesia di mata dunia. Pariwisata halal dan ramah Muslim adalah tren global yang semakin diperhitungkan, dan Indonesia punya modal kuat untuk jadi pemimpin. Dari Gorontalo, pesan itu kini menggema: Indonesia siap kembali ke puncak.
Jadi, kalau kamu lagi nyusun bucket list liburan berikutnya, jangan ragu memasukkan Gorontalo ke dalam daftar. Keindahan alamnya yang eksotis, budaya lokal yang hangat, ditambah jaminan layanan ramah Muslim, bakal bikin pengalaman liburanmu makin tak terlupakan.