Home Entertainment Ajisaka, Ambisi Besar Animasi Indonesia dengan Sentuhan Hollywood

Ajisaka, Ambisi Besar Animasi Indonesia dengan Sentuhan Hollywood

537
0
Ajisaka The King and the Flower of Life - sumber foto MSV Studio
Ajisaka The King and the Flower of Life - sumber foto MSV Studio
Urbanvibes

Hi Urbie’s! MSV Studio, rumah animasi kebanggaan Indonesia yang sebelumnya dikenal lewat Battle of Surabaya, kini sedang menggarap proyek terbesarnya berjudul Ajisaka, The King and the Flower of Life. Dengan anggaran produksi mencapai US$15 juta atau setara Rp240–243 miliar, film ini resmi menjadi animasi lokal termahal sepanjang sejarah perfilman Indonesia.

Mengangkat kisah legenda Jawa kuno, Ajisaka bercerita tentang seorang pahlawan dalam ramalan yang ditakdirkan menyelamatkan dunia dari perbudakan ras Raksha. Dalam perjalanannya, ia ditemani Vidya, sosok makhluk setengah manusia setengah malaikat, yang memperkuat nuansa fantasi sekaligus spiritual dalam narasi.

Kalau kamu pernah penasaran, “Seberapa jauh sih animasi Indonesia bisa melangkah di kancah internasional?” Jawabannya bisa jadi ada pada film ini.

Dari Jogja Menuju Dunia

MSV Studio yang bermarkas di Yogyakarta ini dipimpin oleh M. Suyanto dan Aryanto Yuniawan, sosok kreatif yang sudah lama mengibarkan bendera animasi Indonesia. Namun, Ajisaka bukan sekadar proyek lokal. MSV Studio menggandeng nama besar Hollywood untuk memperluas jangkauan, di antaranya Marco Balsamo dan Steven Verne Istock sebagai produser.

Kerja sama ini menjadi langkah strategis: menggabungkan kreativitas lokal dengan standar global, agar animasi Indonesia tak hanya berhenti di festival film domestik, tapi juga bisa duduk sejajar dengan produksi animasi kelas dunia.

Ajisaka Trilogi Ambisius

Tak berhenti di Ajisaka, MSV Studio ternyata punya rencana lebih besar lagi. Film ini adalah bagian dari ambisi mereka merilis tiga film animasi berskala global, bersama Land of Mercy dan Golden Snail.

Bayangkan, Indonesia punya cinematic universe versi animasi yang berakar dari budaya lokal, tapi dikemas dengan kualitas internasional. Kalau Hollywood punya Marvel, siapa tahu Indonesia sebentar lagi punya “MSV Universe” yang lahir dari tanah Jawa.

Baca Juga:

Suara Internasional, Jiwa Nusantara

Hal yang bikin Ajisaka makin menarik adalah keberanian MSV Studio melibatkan pengisi suara papan atas dunia. Nama besar Lucy Liu—aktris asal Hollywood yang pernah membintangi Charlie’s Angels dan Kill Bill—resmi bergabung dalam proyek ini.

Keputusan ini jelas bukan gimmick semata, melainkan cara jitu untuk memperkuat positioning Ajisaka di pasar global. Dengan kualitas cerita yang berakar dari mitologi Nusantara, plus suara internasional yang familiar di telinga penonton mancanegara, film ini berpeluang jadi jembatan budaya Indonesia dengan dunia.

Menghidupkan Legenda, Membawa Harapan

Yang membuat Ajisaka relevan bukan hanya skala produksinya yang ambisius, tetapi juga pesan universal yang dibawa. Ceritanya tentang harapan, keberanian, dan perjuangan melawan perbudakan—tema yang selalu bisa mengena di hati penonton lintas generasi.

Dengan sentuhan budaya Jawa, visual animasi modern, dan narasi fantasi-epik, Ajisaka bisa jadi bukti bahwa cerita Nusantara masih punya ruang besar untuk dieksplorasi.

Momentum Baru Animasi Indonesia

Urbie’s, ingat saat kita dulu sering minder karena film animasi Indonesia jarang dilirik? Kini situasinya mulai berubah. Kehadiran Ajisaka memberi momentum baru: bahwa kita juga bisa menghasilkan karya berkelas dengan nilai budaya yang kuat.

Kehadiran MSV Studio di pasar global bisa memicu ekosistem baru bagi industri kreatif tanah air. Jika film ini sukses, bukan tidak mungkin pintu akan terbuka lebih lebar bagi kreator muda Indonesia untuk ikut bersuara lewat layar lebar animasi.

Ajisaka Dari Legenda ke Layar Lebar Dunia

Pada akhirnya, Ajisaka, The King and the Flower of Life bukan hanya sekadar film. Ia adalah pernyataan: bahwa Indonesia mampu. Dari legenda Jawa yang sarat makna, MSV Studio mencoba menghadirkan tontonan yang tak hanya menghibur, tapi juga memperkenalkan jati diri Nusantara kepada dunia.

Jadi, siapkah kamu, Urbie’s, untuk mendukung karya animasi lokal yang punya cita rasa internasional ini?

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here