Di Program Dapur Juara yang digelar di Bandung, Jawa Barat, para peserta mendapat kesempatan langka: menyimak langsung demo baking bersama Chef Kamal Arif, yang membagikan ilmu, teknik, serta inspirasi menu yang bisa langsung diaplikasikan dalam usaha mereka. (Foto: Dok. Champ)
Hi Urbie’s! UMKM kuliner di Bandung kembali mendapat angin segar. Lewat program “Dapur Juara”, puluhan pelaku usaha makanan dan minuman rumahan tak hanya belajar resep baru, tapi juga mendapatkan semangat untuk naik kelas dan lebih mandiri.
Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dirayakan dengan cara berbeda—bukan sekadar seremoni, tapi melalui aksi nyata untuk memperkuat ekonomi akar rumput.
UMKM Tulang Punggung Ekonomi Nasional
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Mereka menyumbang lebih dari 61% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja. Di antara berbagai sektor UMKM, kuliner menjadi salah satu penggerak utama karena mudah diakses dan dekat dengan keseharian masyarakat.
Salah satu kreasi menu yang dibuat oleh para pelaku UMKM kuliner di program Dapur Juara yang digelar oleh Dairy Champ di Bandung. (Foto: Dok. Champ)
Melalui program Dapur Juara yang digelar Dairy Champ di Bandung, Jawa Barat, para peserta mendapat kesempatan langka: menyimak langsung demo baking bersama Chef Kamal Arif, yang membagikan ilmu, teknik, serta inspirasi menu yang bisa langsung diaplikasikan dalam usaha mereka.
“UMKM itu pahlawan ekonomi masa kini. Mereka membuat roda usaha tetap berputar. Semangat kemerdekaan harus dilanjutkan lewat dukungan konkret agar mereka bisa tumbuh, naik kelas, dan jadi bagian dari cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Dodi Afandi, Marketing Manager PT Etika Beverages Indonesia, selaku penyelenggara acara ini.
Salah satu kreasi menu yang dibuat oleh para pelaku UMKM kuliner di program Dapur Juara yang digelar oleh Dairy Champ di Bandung. (Foto: Dok. Champ)
Dapur Juara Bukan Sekadar Pelatihan
Menurut Dodi, program Dapur Juara bukan sekadar pelatihan, tapi juga cara membuka akses pelaku usaha terhadap produk berkualitas dan peluang kemitraan. Hingga kini, program ini sudah dilaksanakan di lebih dari 20 kota, dengan total peserta mencapai 1.000 pelaku UMKM dari berbagai bidang.
Salah satu nilai tambah yang dirasakan peserta adalah akses terhadap produk olahan susu seperti susu evaporasi dan kental manis Dairy Champ, yang sebelumnya tidak tersedia di toko-toko kecil. Produk ini membuka peluang eksplorasi menu baru, yang bisa meningkatkan nilai jual dan daya saing.
Chef Kamal Arif. (Foto: Dok. Champ)
Punya Potensi Luar Biasa
Chef Kamal Arif sendiri melihat antusiasme para pelaku UMKM sebagai pertanda positif bahwa sektor ini punya potensi luar biasa jika terus didampingi.
“Setiap resep yang dibagikan bukan hanya soal rasa. Tapi juga peluang. Peluang untuk memperbaiki usaha, mendukung keluarga, dan berdiri di atas kaki sendiri. Dalam konteks 80 tahun kemerdekaan, ini adalah bentuk kemerdekaan ekonomi yang nyata,” kata Chef Kamal.
Tak sedikit peserta yang merasa terbantu, baik dari sisi pengetahuan maupun motivasi. Salah satunya adalah Ibu Anita, pemilik usaha kue rumahan asal Bandung.
“Sering kali saya kehabisan ide menu. Tapi di acara ini, saya dapat inspirasi baru dan ilmu yang bisa langsung saya praktikkan. Apalagi produknya juga cocok untuk usaha kecil seperti kami. Rasanya benar-benar terbantu,” ujarnya.
Salah satu kreasi menu yang dibuat oleh para pelaku UMKM kuliner di program Dapur Juara yang digelar oleh Dairy Champ di Bandung. (Foto: Dok. Champ)
Buka Ruang Jaringan dan Kolaborasi antarpelaku Usaha
Selain memperkuat keterampilan teknis, Dapur Juara juga membuka ruang jaringan dan kolaborasi antarpelaku usaha. Hal ini sangat penting, mengingat banyak UMKM kuliner berjalan sendiri tanpa dukungan komunitas atau akses informasi yang cukup.
Dengan semangat Kemerdekaan Ekonomi, program ini menjadi contoh bagaimana perayaan kemerdekaan bisa bermakna lebih luas—tidak hanya selebrasi, tapi juga bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dapur Juara membuktikan bahwa kemerdekaan bisa dirayakan dari dapur kecil, dari adonan kue, dari segelas kopi, atau dari menu sederhana yang dijual di pinggir jalan. Karena ketika UMKM kuliner diberi ruang dan akses untuk berkembang, mereka bukan hanya bertahan—mereka tumbuh. Dan ketika mereka tumbuh, Indonesia pun ikut melangkah menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing.