Hi Urbie’s! Ada satu hal yang nggak pernah gagal bikin hati hangat: melihat orang lain tersenyum karena uluran tangan kita. Di balik setiap aksi berbagi, selalu ada cerita tentang harapan, ketulusan, dan tentu saja, kekuatan untuk bangkit. Di tengah hiruk-pikuk dunia bisnis yang kerap fokus pada profit semata, Makaffah Group justru tampil beda. Perusahaan asal Bandung ini memilih jalan yang jarang dilalui: menjadikan pemberdayaan perempuan sebagai jantung dari setiap langkah bisnisnya.
Lahir dari keprihatinan, tumbuh karena kepedulian—itulah napas Makaffah Group yang didirikan oleh Sukmawati Bachtiar. Wanita tangguh yang satu ini tak sekadar membangun bisnis, tapi juga menciptakan perubahan nyata, terutama untuk para mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW), janda, hingga perempuan putus sekolah.
“Saya melihat peluang di bisnis salon. Tapi bukan sekadar bisnis, saya ingin menciptakan ruang aman dan layak untuk perempuan sekitar saya, agar mereka nggak perlu lagi bekerja ke luar negeri dan menghadapi risiko disakiti,” cerita Sukmawati, sang CEO dan founder Makaffah Group.
Salon, Fashion, Hingga Travel: Bisnis dengan Misi Sosial
Makaffah Group kini tak hanya bergerak di bidang salon, tapi juga fashion dan travel. Meski ekspansi bisnisnya cukup luas, nilai sosial tetap jadi fondasi utama. Di kantor, di salon, bahkan di panggung fashion, semangat berbagi selalu hadir dalam berbagai bentuk: pelunasan utang karyawan, bantuan kendaraan untuk bekerja, hingga mimpi umroh yang akhirnya jadi nyata.
“Saya tumbuh dengan didikan untuk selalu peduli. Kalau ada karyawan yang kesulitan, ya kita bantu semampunya. Nggak perlu banyak alasan kalau tujuannya untuk kebaikan,” tambah Sukma.
Hadiah Umroh, Wujud Apresiasi yang Tulus
Salah satu bentuk nyata dari semangat berbagi itu adalah hadiah umroh untuk karyawan yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa. Tahun ini, Santi—seorang karyawati Makaffah Salon and Bridal—jadi yang beruntung. Sudah 10 tahun ia mengabdi, dan kini, impiannya untuk mengunjungi Tanah Suci akhirnya terwujud.
“Saya nggak menyangka. Saat diumumkan nama saya, rasanya campur aduk. Bahagia, haru, semuanya jadi satu. Kalau harus berangkat sendiri, mungkin butuh waktu lama karena kondisi ekonomi saya,” ujar Santi, ibu dua anak yang juga merangkap sebagai pemayet di lini fashion Makaffah.
Baca Juga:
- Frozen 3 Siap Tayang 2027: Royal Wedding Anna dan Petualangan Baru Menanti
- Konser Together for Palestine! Damon Albarn, Gorillaz, dan Deretan Musisi Dunia Bersatu
- Liburan Tipis-tipis: Makan, Ngopi & Santai Seru di Paramount Petals
Tak hanya umroh, Santi juga pernah mendapatkan bantuan dana untuk membangun rumah dan kendaraan operasional. “Di Makaffah, kami nggak cuma kerja, tapi juga tumbuh. Ada ruang berkembang, ada perhatian dari atasan, dan yang paling penting: kami merasa dihargai,” tambahnya.
Rencana Besar: Sekolah Gratis dan Kursus untuk Karyawan
Meski sudah banyak program sosial dijalankan, Sukmawati belum mau berhenti. Ia punya impian lebih besar: memberikan beasiswa sekolah untuk anak-anak karyawannya, menyediakan pelatihan gratis untuk meningkatkan skill SDM Makaffah, hingga menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi perempuan penjahit.
“Ini baru permulaan. Saya ingin Makaffah Group menjadi tempat bertumbuh, bukan hanya bagi bisnis, tapi juga bagi kehidupan banyak orang,” ujarnya penuh semangat.
Urban Mindset, Social Impact
Bagi kamu yang tinggal di kota besar dan sering terjebak dalam hustle culture, kisah Makaffah Group ini jadi pengingat bahwa bisnis bukan melulu soal angka dan target. Ada sisi lain yang sama pentingnya: empati, kepedulian, dan keinginan untuk memberi dampak positif.
Makaffah Group menunjukkan bahwa sukses tak harus individualistis. Justru dengan berbagi, sukses bisa terasa lebih berarti. Nah, bila amu mencari inspirasi tentang bagaimana bisnis bisa berdampak positif dan tetap berkelanjutan, kisah inspiratif ini patut jadi contoh.
