Hi Urbie’s! Di balik riuhnya industri musik komersial, ada banyak musisi yang memilih jalur berbeda. Mereka bukan hanya berkarya untuk mengejar angka penjualan, tetapi juga menyampaikan pesan, membangkitkan kesadaran, bahkan mengusik nurani. Salah satunya adalah Melanie Subono, sosok musisi, aktivis, sekaligus perempuan yang selalu menghadirkan karya dengan makna sosial yang dalam.
Meski tidak semua rilisan Melanie masuk dalam arus utama industri musik, karya-karyanya justru sering berbicara lebih lantang: tentang negara, tentang isu-isu sosial, dan tentang keresahan yang dirasakannya. Dan kali ini, ia kembali hadir dengan single terbaru berjudul “Hawa Membara”, sebuah lagu yang dibawakannya bersama musisi perempuan, Fia Fellow.
Api Semangat Perempuan Melanie Subono
“Hawa Membara” bercerita tentang sosok perempuan—seorang Hawa—yang terbakar semangat, energi, dan tekadnya untuk melawan serta melakukan sesuatu. Lagu ini adalah sebuah metafora dari kekuatan perempuan, bahwa mereka bukan sekadar sosok yang menunggu, melainkan penggerak yang bisa menciptakan perubahan.
Menariknya, lagu ini bukan karya baru yang lahir begitu saja. Melanie mengaku bahwa “Hawa Membara” sempat tertunda beberapa tahun karena berbagai alasan. Namun yang membuatnya istimewa adalah, lagu ini diciptakan oleh Jerinx, drummer dari band punk rock legendaris Bali, Superman is Dead (SID).
“Selama ini gue bikin lagu sendiri. Tapi gue penasaran, kalau orang lain bikin lagu buat gue, mereka lihat gue seperti apa? Gue nggak kasih brief, nggak kasih genre, nggak kasih tema. Dan mungkin inilah gue di mata Jerinx,” ungkap Melanie.
Melanie Subono Bukan Pertama Kali
Kerja sama antara Melanie dan SID bukan hal baru. Kembali ke tahun 2004, Melanie pernah berkolaborasi dengan band asal Bali ini lewat lagu “Falling Down”. Dua dekade kemudian, chemistry itu hadir lagi dalam “Hawa Membara”, hanya saja kali ini dengan nuansa yang lebih intim dan sederhana.
Melanie sengaja memilih Fia Fellow sebagai rekan duet. Alasannya sederhana: ia ingin lagu ini terdengar bukan sekadar permainan distorsi gitar yang kencang, tetapi menonjolkan lirik dan vokal yang kuat. “Lagu ini memang nggak dibuat berisik. Balad sederhana, tapi harus perempuan yang bawain. Dan Fia menurut gue cocok banget untuk ini,” cerita Melanie.
Fia sendiri bukan nama asing di dunia musik. Ia adalah musisi, gitaris, pencipta lagu, sekaligus produser yang sudah lama berkarya. Kolaborasi ini menghadirkan nuansa segar: suara dua perempuan yang berpadu untuk menyuarakan semangat kaum hawa.
Baca Juga:
- ChatGPT Go Resmi Hadir di Indonesia, Apa Bedanya dengan Versi Gratis?
- Film The Strangers: Chapter 2 (2025) – Teror Bertopeng Kembali Hantui Maya, Kali Ini Lebih Brutal
- Tiara Andini Umumkan Album Baru Edelweiss, Rilis 17 Oktober 2025
Dari Studio Hingga Pesan Sosial
Proses mixing dan mastering “Hawa Membara” digarap oleh Hamid Alatas, partner Melanie di Studio Simima, rumah produksi yang mereka dirikan bersama. Sedangkan sesi rekaman dilakukan oleh Fia dan Putra Syah di Sounds Better Pop Studio. Semua elemen teknis tersebut tetap diarahkan agar lirik dan makna lagu tidak tenggelam oleh aransemen.
Melanie Subono yang juga menggagas komunitas Sisterhood Gigs—yang menaungi lebih dari 100 seniman perempuan dengan visi yang sama—ingin agar lagu ini menjadi suara kolektif. Ia berharap pesan dalam “Hawa Membara” bisa menginspirasi perempuan lain untuk bergerak.
“Perempuan jangan hanya menunggu. Perjuangan perempuan ada di tangan perempuan sendiri,” tegas Melanie.
Menuju Perilisan Digital
Saat ini, “Hawa Membara” masih eksklusif diputar di radio-radio favorit. Namun kabar baiknya, mulai 7 Oktober 2025, lagu ini akan resmi hadir di platform digital. Kehadirannya tentu akan menjadi penantian yang membahagiakan bagi para pendengar yang merindukan karya Melanie Subono dengan sentuhan idealismenya.
Di tengah gempuran musik komersial, langkah Melanie Subono dan Fia Fellow mengingatkan kita bahwa musik adalah ruang ekspresi yang luas. Ia bisa jadi sarana hiburan, tetapi juga wadah perjuangan. “Hawa Membara” adalah bukti bahwa musik perempuan tidak hanya soal suara merdu, tetapi juga tentang keberanian, perlawanan, dan harapan.
Api yang Tak Pernah Padam
Urbie’s, lagu ini lebih dari sekadar single baru. Ia adalah manifesto semangat perempuan, bahwa suara mereka penting, bahwa energi mereka membara, dan bahwa karya mereka bisa menjadi sumber kekuatan bagi banyak orang.
Jadi, jangan lupa catat tanggalnya: 7 Oktober 2025, “Hawa Membara” siap hadir di platform digital. Dengarkan, resapi, dan biarkan semangatnya menyalakan api dalam diri kamu. Karena di balik setiap nada, ada cerita perjuangan yang tak boleh kita biarkan padam.






















































