Home Entertainment Aktris AI Tilly Norwood, Antara Terobosan Teknologi dan Kontroversi di Hollywood

Aktris AI Tilly Norwood, Antara Terobosan Teknologi dan Kontroversi di Hollywood

214
0
Aktris AI Tilly Norwood, Antara Terobosan Teknologi dan Kontroversi di Hollywood
Aktris AI Tilly Norwood. Foto: Particle6 TV / YouTube
Urbanvibes

Halo Urbie’s!
Hollywood lagi-lagi diguncang kabar mengejutkan. Bukan soal film box office atau gosip artis papan atas, melainkan hadirnya sosok “aktris” baru yang ternyata tidak pernah benar-benar ada. Namanya Tilly Norwood. Dengan rambut cokelat halus, mata besar yang memikat, dan senyum rapi ala aktris Inggris, Tilly berhasil mencuri perhatian publik dunia. Namun, ada satu hal yang bikin semua orang terkejut—Tilly Norwood bukan manusia, melainkan hasil ciptaan kecerdasan buatan alias AI.

Tilly Norwood dikembangkan oleh perusahaan berbasis London, Particle6, dan pertama kali diperkenalkan lewat pengumuman Eline van der Velden, seorang aktris sekaligus produser yang kini menjalankan studio Xicoia. Dalam pernyataannya pada 27 September lalu, Eline mengungkapkan bahwa timnya sedang bernegosiasi dengan beberapa agensi besar untuk mengontrak Tilly sebagai aktris virtual. Bayangkan saja, jika ini benar-benar terwujud, Tilly bisa menjadi salah satu “talenta AI” pertama yang diwakili agensi di kancah hiburan, sejajar dengan aktor-aktor sungguhan.

Meski terdengar futuristik, kabar ini langsung memicu kontroversi besar. Banyak aktor dan aktris merasa terancam dengan kehadiran Tilly. Apalagi, dunia perfilman Hollywood baru saja pulih dari pemogokan panjang pada 2023, yang salah satunya dipicu oleh perdebatan tentang regulasi penggunaan AI. Serikat pekerja SAG-AFTRA pun angkat bicara tegas. Mereka menolak menyebut Tilly sebagai aktor, melainkan sekadar produk komputer. Menurut mereka, AI seperti Tilly diciptakan dengan melatih program menggunakan karya aktor profesional tanpa izin dan kompensasi. Hal ini dianggap tidak adil dan berpotensi menggerus ruang kerja para aktor manusia.

Baca Juga:

Di sisi lain, Eline van der Velden tetap optimistis. Baginya, Tilly hanyalah “kuas baru” dalam dunia seni, sama seperti animasi, boneka, atau efek khusus yang selama ini sudah dipakai di film-film besar. Ia menegaskan, AI bukan pengganti manusia, melainkan alat kreatif tambahan untuk memperluas batas imajinasi.

Kini, perdebatan semakin panas. Sebagian orang melihat Tilly Norwood sebagai simbol inovasi yang membuka peluang baru dalam industri hiburan. Tapi tidak sedikit juga yang menganggapnya ancaman nyata bagi eksistensi aktor dan aktris di dunia nyata. Pertanyaan besar pun muncul: apakah penonton benar-benar siap menerima aktris virtual tanpa pengalaman hidup, tanpa emosi, dan tanpa cerita pribadi di balik layar?

Satu hal yang pasti, Tilly Norwood membuka babak baru dalam sejarah Hollywood. Apakah ia akan menjadi tren besar di masa depan atau justru berakhir sebagai eksperimen singkat, semua tergantung pada bagaimana industri, kreator, dan penonton merespons fenomena ini.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here