Hi Urbie’s! Ada kabar segar dari penyanyi muda berbakat, Aruma, yang kembali memanjakan telinga para pendengarnya dengan rilisan terbarunya berjudul “Cendana.” Setelah sukses berkolaborasi dengan SB19 lewat “MAPA” dan menampilkan sisi pop-rock lewat “Berbunga-Bunga Sendiri,” kali ini Aruma hadir dengan lagu yang lebih lembut, hangat, dan emosional. “Cendana” bukan sekadar lagu cinta biasa, melainkan potret perasaan yang masih menggantung antara kenangan dan keikhlasan.
Aruma mengungkapkan bahwa inspirasi lagu ini datang dari seseorang yang pernah hadir di hidupnya hampir dua tahun lalu. Sosok tersebut memiliki aroma khas cendana yang begitu melekat di ingatannya. “Ternyata aroma bisa jadi memori paling kuat. Sekali tercium, perasaan dan kenangan itu langsung kembali,” ungkap Aruma. Dari situlah, “Cendana” menjadi simbol tentang seseorang yang pernah berarti, namun kini hanya tersisa dalam ingatan dan wangi yang samar.
Menariknya, lagu ini ditulis oleh Aruma hanya dalam satu malam. Meski begitu, proses produksinya justru memakan waktu panjang—sekitar satu setengah tahun—demi mendapatkan hasil terbaik. Bersama Petra Sihombing yang bertindak sebagai produser sekaligus co-writer, Aruma mengembangkan “Cendana” hingga mencapai versi final yang matang dan penuh nuansa. “Aku belajar banyak dari Kak Petra. Hasil akhirnya jadi lebih mengalir dan emosinya terasa nyatu,” tutur Aruma yang mengaku banyak terinspirasi oleh Gracie Abrams.
Baca Juga:
- Tesla Pi Phone, Smartphone Revolusioner yang Bikin Apple Waspada
- Juara Dunia Marc Marquez Terpental di Mandalika, Begini Kondisi Terbarunya
- Fujii Kaze Rilis Album Baru “Prema”, Diproduseri oleh DJ 250 dari NewJeans
Secara musikal, “Cendana” memperlihatkan sisi baru dari Aruma yang lebih lembut dan atmosferik dibanding karya sebelumnya. Ia menggambarkan lagu ini sebagai “titik tengah” antara dirinya yang dulu dan yang sekarang. Melalui aransemen yang tenang namun sarat emosi, “Cendana” menjadi lagu yang cocok untuk menemani siapa pun yang sedang berada di fase bimbang dalam hubungan mereka. “Tidak apa-apa merasa bingung, tidak apa-apa belum bisa lepas. Nikmati saja prosesnya,” ucap Aruma dengan lembut.
Menjelang akhir tahun 2025, Aruma ingin lagu ini menjadi langkah penting untuk memperkuat identitasnya bukan hanya sebagai penyanyi, tapi juga sebagai penulis lagu. Ia juga berencana untuk lebih sering tampil dan berinteraksi dengan para penggemarnya, yang ia panggil dengan sebutan Arumanis. “Aku bersyukur banget karena tahun ini penuh pelajaran dan perkembangan, baik dari segi musik maupun cara berpikir. Harapanku sederhana, aku hanya ingin terus berkembang dan tidak berhenti belajar,” tutupnya.
Kini, lagu “Cendana” sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital mulai 8 Oktober 2025—sebuah karya yang akan membangkitkan kenangan, sekaligus mengingatkan bahwa beberapa aroma, seperti cinta, memang tak pernah benar-benar hilang.