Hi Urbie’s! Dunia musik hip-hop kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari sang “Queen of Rap,” Nicki Minaj. Pada Rabu pagi waktu setempat, pelantun Super Bass itu menulis sebuah pernyataan mengejutkan di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa dirinya tidak akan merilis album lagi. Dalam unggahan tersebut, Nicki bahkan menandai akun Jay-Z dan menulis, “Semoga kamu bahagia sekarang.” Sebuah pernyataan singkat yang langsung memicu kehebohan besar di kalangan penggemarnya.
Nicki Minaj, yang baru saja merilis album Pink Friday 2 tahun lalu melalui Island/Republic Records, tampaknya tengah berada dalam situasi emosional yang kompleks. Dalam unggahan terbarunya, Nicki menyebut bahwa ia “tidak akan merilis musik lagi,” tanpa menjelaskan alasan pasti di balik keputusannya. Namun, publik menduga langkah itu berkaitan dengan hubungannya yang menegang dengan Roc Nation, perusahaan hiburan milik Jay-Z.
Sehari sebelum pengumuman tersebut, Nicki sebenarnya sempat menegaskan tanggal rilis album barunya untuk 27 Maret 2026. Bahkan, ia juga pernah membagikan jadwal tersebut di beberapa postingan sebelumnya, termasuk pada 2 Oktober dan 24 September—yang hingga kini masih disematkan di profil X-nya. Tetapi, semuanya berubah drastis setelah unggahan penuh sindiran yang menargetkan Roc Nation dan Jay-Z itu muncul.
Nicki tampak meluapkan kekesalannya dengan menyebut Roc Nation sebagai “cock nation,” sebuah sindiran yang menunjukkan rasa frustrasinya. Ia juga menyinggung kematian musisi legendaris D’Angelo, yang menurutnya entah bagaimana “dikaitkan” dengan manuver Roc Nation untuk menyelamatkan citra publiknya. Ungkapan ini tentu menuai banyak pertanyaan dan spekulasi liar di media sosial.
Baca juga
- Kylie Jenner Debut di Dunia Musik Lewat Lagu “Fourth Strike”
- Film Black Phone 2 (2025): Saat Dering Telepon Menguak Teror dan Misteri
- Goodbye, Music Television! MTV Tutup Seluruh Channel Musik di Eropa
Isu ini semakin panas setelah muncul dugaan bahwa Nicki Minaj tengah menghadapi masalah finansial besar. Ia disebut-sebut memiliki utang antara $100 hingga $200 juta terkait kepemilikan sahamnya di Tidal—layanan streaming musik yang didirikan Jay-Z pada tahun 2015. Tidal sendiri telah dijual ke perusahaan fintech milik Jack Dorsey, Square, pada 2021 dengan nilai sekitar $297 juta.
Tak berhenti di situ, Nicki juga kembali menyerang Desiree Perez, CEO Roc Nation, dalam salah satu unggahannya di awal Oktober. “Desiree Perez, waktumu sudah habis,” tulisnya dengan nada ancaman. Perez sendiri pernah menerima pengampunan dari mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2021 atas kasus narkoba lama yang menjeratnya.
Di tengah drama panas dengan Roc Nation, Nicki juga tengah menghadapi persoalan hukum lain. Seorang penjaga keamanan di Jerman yang menggugatnya atas dugaan penyerangan meminta pengadilan untuk menyita rumah Nicki di California guna membayar ganti rugi sebesar $503.000. Belum lagi gugatan dari mantan karyawan bernama Brandon Garrett yang menuduh sang rapper melakukan pemukulan, meski tuduhan tersebut telah dibantah keras oleh pengacaranya.
Bagi banyak penggemar, unggahan emosional Nicki ini menjadi pertanyaan besar—apakah ini hanya luapan amarah sesaat atau benar-benar pertanda akhir karier musiknya? Nicki Minaj dikenal sebagai sosok yang jujur dan blak-blakan di media sosial, tetapi juga kerap menggunakan kejutannya sebagai bagian dari strategi promosi. Namun kali ini, nada yang ia tulis terasa lebih personal dan menyakitkan.
Jika benar Nicki Minaj akan berhenti berkarya, maka dunia musik akan kehilangan salah satu ikon terbesar yang telah membentuk wajah hip-hop modern. Tapi untuk sekarang, Urbie’s, kita hanya bisa menunggu: apakah ini akhir dari era Nicki Minaj, atau justru awal babak baru yang lebih mengguncang?