Home Highlight Heist di Louvre: Pencurian Permata Tak Ternilai yang Mengguncang Dunia Seni!

Heist di Louvre: Pencurian Permata Tak Ternilai yang Mengguncang Dunia Seni!

447
0
pencurian di Louvre 2025 - sumber foto museelouvre
pencurian di Louvre 2025 - sumber foto museelouvre
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Paris, kota yang dikenal dengan romansa, keindahan, dan karya seni abadi, kini diguncang oleh kisah pencurian yang terasa seperti adegan film Mission: Impossible. Pada Minggu pagi yang tenang, Museum Louvre, destinasi paling ikonik di dunia dan rumah bagi lukisan Mona Lisa, menjadi saksi dari sebuah perampokan berani hanya dalam waktu tujuh menit!

Tujuh Menit di Museum Louvre yang Mengubah Sejarah Seni Dunia

Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, empat pelaku memasuki Galerie d’Apollon — ruangan megah yang menyimpan perhiasan mahkota Prancis — dengan menggunakan lift barang eksternal yang dipasang di atas truk.
Mereka menggunakan gerinda listrik untuk memecah jendela dan menembus sistem keamanan super ketat. Dalam sekejap, dua etalase keamanan tinggi berhasil dibobol, dan delapan dari sembilan benda bersejarah raib, termasuk mahkota, tiara, dan kalung milik Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense.

Yang mengejutkan, para pelaku tidak bersenjata. Namun, mereka tetap berhasil mengintimidasi penjaga museum dengan alat yang mereka gunakan. Setelah aksinya, mereka kabur dengan motor besar, meninggalkan polisi dan dunia seni dalam keterkejutan total.

Warisan Tak Ternilai yang Hilang

Barang-barang yang dicuri bukan sekadar perhiasan. Mereka adalah fragmen sejarah yang membawa kisah panjang monarki Prancis.
Salah satu yang sempat “hilang namun ditemukan” adalah mahkota Empress Eugénie, istri Napoleon III, yang berlapis emas dan bertabur 1.354 berlian serta 56 zamrud. Namun sayangnya, mahkota itu ditemukan dalam kondisi rusak di lokasi kejadian — bukti betapa brutalnya pencurian ini.

Menurut Kementerian Kebudayaan Prancis, benda-benda itu memiliki nilai sentimental dan warisan budaya yang tak bisa diukur dengan uang.
Presiden Emmanuel Macron pun turun tangan, menyebut kejadian ini sebagai “serangan terhadap warisan yang kita cintai.” Ia menegaskan bahwa pemerintah Prancis akan melakukan segala cara untuk menangkap pelaku dan mengembalikan barang-barang tersebut.

Baca Juga:

Tindakan Cepat, Rencana Matang

Investigasi sementara menunjukkan bahwa pencurian ini dilakukan oleh tim profesional yang sudah memantau lokasi selama beberapa waktu.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian: dua gerinda listrik, obor las, bensin, sarung tangan, walkie-talkie, dan rompi kuning — yang digunakan untuk menyamar sebagai pekerja.

Bahkan, seorang petugas keamanan Louvre berhasil menggagalkan upaya pembakaran truk yang digunakan untuk kabur. Aksi cepat itu membuat pelaku meninggalkan beberapa barang, termasuk mahkota yang kemudian ditemukan.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan tangga besi menempel di sisi gedung, mengarah ke jendela yang pecah — seolah menjadi saksi bisu dari kejahatan yang dilakukan di tengah hari bolong.

Ketegangan Museum Louvre di Tengah Para Wisatawan

Saat kejadian berlangsung, ratusan pengunjung sedang menikmati tur pagi di galeri yang sama. Seorang pemandu wisata, Ryan El Mandari, mengaku mendengar suara “langkah berat” di jendela sebelum mendengar teriakan, “Evacuate! Get out!” dari staf museum.
Dalam hitungan detik, suasana yang biasanya penuh decak kagum berubah menjadi kekacauan dan kepanikan. Namun beruntung, tidak ada korban luka dilaporkan, dan proses evakuasi berjalan lancar.

Kasus Pencurian Terbesar Seabad Terakhir

Menurut Wali Kota Paris Center, Ariel Weil, pencurian di Louvre ini adalah yang terbesar dalam lebih dari 100 tahun terakhir.
Kali terakhir museum ini mengalami pencurian besar adalah tahun 1911, ketika Mona Lisa sempat dicuri dan baru ditemukan dua tahun kemudian. Kini, sejarah seolah berulang — tapi dengan target yang berbeda: permata mahkota Prancis.

Louvre, yang setiap tahun menerima lebih dari 8 juta pengunjung, akhirnya ditutup sementara dengan alasan keamanan dan penyelidikan.

Ancaman Bagi Warisan Dunia

Para ahli seni khawatir bahwa jika pelaku berniat menjual cepat hasil curian, mereka bisa saja melebur logam mulia dan memotong batu permata, menghancurkan nilai historisnya selamanya.
Christopher Marinello dari Art Recovery International menegaskan, “Jika kita tidak bisa membongkar jaringan kriminal ini, kita akan kehilangan benda-benda berharga yang tak akan pernah terlihat lagi.”

Warisan yang Harus Dijaga, Nilai yang Tak Bisa Dibeli

Kisah pencurian ini bukan cuma tentang kehilangan harta karun kerajaan. Ini adalah pengingat bahwa sejarah dan budaya bukan sekadar benda mati di balik kaca museum — mereka adalah bagian dari identitas manusia.
Louvre bukan hanya simbol Prancis, tapi simbol warisan dunia yang harus dijaga bersama.

Mungkin pencurian ini adalah tragedi, tapi juga menjadi momentum bagi dunia untuk menyadari:
bahwa warisan budaya tak ternilai lebih berharga dari emas atau berlian.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here