Home Tekno NUS Innovation Forum Jakarta: Saat Inovasi dan AI Satukan Dua Negara

NUS Innovation Forum Jakarta: Saat Inovasi dan AI Satukan Dua Negara

83
0
NUS Innovation Forum Jakarta 2025 - Rectors’ Panel_ “The Role of Universities in AI, Innovation and Economic Growth” (Foto: Dok. National University of Singapore)
ohbeauty.id

Hi Urbie’s! Di tengah semaraknya ekosistem teknologi Indonesia, National University of Singapore (NUS) menggelar NUS Innovation Forum (NIF) perdana di Jakarta, 24 Oktober 2025. Sekitar 250 peserta yang terdiri dari alumni NUS, pemimpin industri, akademisi, dan perwakilan pemerintah hadir untuk membahas satu tema besar: “AI, Inovasi, dan Pertumbuhan Ekonomi.”

Bukan sekadar forum ilmiah, NIF Jakarta terasa seperti jembatan ide yang menyatukan dua negara lewat dialog dan kolaborasi. Suasana hangat terasa sejak awal, menandai langkah strategis NUS dalam memperkuat hubungan dengan Indonesia.

Jembatan Gagasan antara Indonesia dan Singapura

Presiden NUS, Profesor Tan Eng Chye, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara.

“Hubungan kami dengan Indonesia sudah lama terjalin erat, mulai dari kerja sama universitas hingga pusat inovasi BLOCK71,” ujarnya. “Ekosistem digital Indonesia yang dinamis menjadikannya mitra penting dalam membentuk masa depan di mana riset, kewirausahaan, dan pendidikan berpadu untuk memberikan dampak nyata.”

Forum ini juga dihadiri Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Mr. Kwok Fook Seng, yang turut memberikan semangat pada kolaborasi lintas batas.

Sebagai penutup hari, suasana semakin hangat lewat NUS Alumni and Friends Dinner, yang menjadi ajang reuni dan kolaborasi antargenerasi alumni NUS di Indonesia.

Universitas Sebagai Mesin Inovasi

Salah satu sorotan utama NIF Jakarta adalah diskusi panel yang melibatkan para pemimpin dari Universitas Indonesia, ITB, UGM, dan NUS.
Mereka berbicara tentang bagaimana universitas bisa menjadi “mesin inovasi” — bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga melahirkan ide dan perusahaan berbasis riset.

Para panelis sepakat bahwa dunia pendidikan tinggi punya peran strategis dalam menghubungkan riset dengan industri. Dari proyek AI hingga pengembangan start-up, kerja sama lintas sektor dinilai krusial untuk mendorong ekonomi berbasis pengetahuan di kawasan.

BLOCK71 dan Start-up Indonesia yang Mendunia

Melalui NUS Enterprise, universitas ini terus memperkuat ekosistem inovasi lewat berbagai inisiatif, salah satunya BLOCK71 — jaringan akselerator global yang kini hadir di 11 kota dunia, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Di forum ini, beberapa start-up Indonesia yang tergabung dalam BLOCK71 menampilkan inovasi di bidang medtech, food tech, dan aplikasi berbasis AI. Mereka tak hanya memamerkan produk, tapi juga menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai pemain utama teknologi di kawasan.

Baca Juga:

Kekuatan Jaringan Alumni

Tak bisa dimungkiri, “jantung” dari NIF adalah komunitas alumni NUS. Indonesia sendiri memiliki jaringan alumni yang aktif di berbagai sektor — mulai dari teknologi, keuangan, media, hingga pemerintahan.

Ms Ovidia Lim-Rajaram, Chief Alumni Officer NUS, menyebut forum ini sebagai bukti nyata dari semangat kolaborasi.

“NIF bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang membangun pola pikir global yang mendorong kemajuan sosial dan ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Mr David Suwarto, Ketua NUS Alumni Network Jakarta sekaligus CEO Sinemart dan MOJI, menambahkan:

“Jaringan alumni kami adalah penghubung yang kuat. Melalui NIF, wawasan bersama berubah menjadi percakapan bermakna yang membuka akses terhadap praktik terbaik dan riset terkini.”

Langkah Maju untuk Asia Tenggara

Dengan diselenggarakannya NUS Innovation Forum Jakarta 2025, NUS menegaskan komitmennya untuk menjadi katalis inovasi di Asia Tenggara. Forum ini bukan hanya mempertemukan ide dan talenta, tapi juga memetakan arah baru bagi kolaborasi riset dan kewirausahaan antara Singapura dan Indonesia.

Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, “NIF bukan sekadar acara. Ini adalah gerakan menuju masa depan di mana AI dan inovasi menjadi bahasa bersama yang menyatukan dua negara.”

Inilah wajah baru kolaborasi di era digital — hangat, inklusif, dan berorientasi pada dampak. Dan mungkin, dari forum seperti inilah masa depan inovasi Asia benar-benar dimulai.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here