Hi Urbie’s! Siapkan payungmu dan hati yang tenang, karena Indonesia resmi memasuki puncak musim hujan 2025 yang diprediksi bakal berlangsung lebih lama dari biasanya — mulai November 2025 hingga Februari 2026. Yup, empat bulan penuh di mana langit akan lebih sering kelabu, hujan turun hampir setiap sore, dan aroma tanah basah kembali memenuhi udara.
Musim Hujan Dari Pagi Terik ke Malam Deras: Pola Baru yang Perlu Diwaspadai
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami hujan lebat dengan intensitas mencapai 150 mm per hari — angka yang cukup tinggi untuk menyebabkan genangan atau bahkan banjir di area rawan.
Namun menariknya, meski curah hujan meningkat, pagi hingga siang hari masih terasa cukup terik. Jadi, jangan heran kalau kamu berangkat kerja di bawah langit cerah, tapi harus pulang dengan sepatu basah. Fenomena ini disebut sebagai konveksi lokal, di mana panas matahari di siang hari memicu pembentukan awan hujan yang kemudian turun pada sore hingga malam hari.
Buat Urbie’s yang aktif di luar rumah — baik itu kuliah, kerja, atau sekadar nongkrong — penting banget untuk selalu sedia payung atau jas hujan di tas. Cuaca di periode ini sulit ditebak, dan perubahan suhu yang drastis bisa bikin tubuh cepat lelah.
Puncak Hujan Bergerak dari Barat ke Timur
BMKG mencatat bahwa pola hujan kali ini bergerak dari barat ke timur Indonesia. Artinya, wilayah seperti Sumatera, Jawa Barat, dan Banten akan mengalami puncak hujan lebih dulu, disusul oleh Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi, hingga akhirnya mencapai kawasan timur seperti Maluku dan Papua.
Diperkirakan, Desember 2025 hingga Januari 2026 akan menjadi periode paling basah di sebagian besar wilayah. Di saat inilah curah hujan diprediksi mencapai titik tertinggi, dengan potensi cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang atau petir yang lebih sering terjadi.
“Periode puncak kali ini lebih panjang dari biasanya,” jelas Dwikorita. “Masyarakat diharapkan tetap waspada, terutama di daerah-daerah dengan risiko banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi di perairan.”
Baca Juga:
- Jelajahi Australia Barat: Destinasi Ramah Muslim dengan Kuliner Halal dan Petualangan Seru!
- Nginep Wajib Sarapan! Ini Tren Baru Traveler Indonesia
- “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”, Gerakan Cinta Diri untuk Cegah Kanker Payudara
Cuaca Ekstrem dan Adaptasi Cerdas
Buat kamu yang tinggal di kota besar, musim hujan sering kali identik dengan macet karena genangan air, transportasi umum yang padat, hingga delay penerbangan. Tapi bukan berarti kita nggak bisa beradaptasi, Urbie’s.
Beberapa tips simpel bisa membantu kamu tetap produktif dan nyaman di tengah musim hujan ini:
- Pantau prakiraan cuaca harian dari BMKG sebelum beraktivitas. Aplikasinya tersedia gratis di ponsel.
- Gunakan pakaian berlapis atau anti air, terutama kalau kamu naik motor atau sering berpindah lokasi.
- Perhatikan kesehatan. Perubahan suhu bisa memicu flu, batuk, dan alergi. Pastikan tubuh tetap fit dengan asupan bergizi dan cukup istirahat.
- Rawat peralatan elektronik dan rumah. Pastikan kabel, atap, dan saluran air dalam kondisi baik untuk mencegah korsleting atau kebocoran.
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena saluran air yang tersumbat menjadi salah satu penyebab utama banjir di kawasan perkotaan.
Sisi Positif Musim Hujan
Di balik segala tantangannya, musim hujan juga punya sisi yang indah dan menyegarkan. Alam jadi lebih hijau, udara terasa lebih bersih, dan suhu udara menurun — membuat malam lebih nyaman untuk tidur atau sekadar menyeruput kopi hangat.
Bagi para petani, hujan menjadi berkah yang menumbuhkan hasil panen. Bagi fotografer dan pejalan kaki, langit mendung justru menciptakan nuansa sinematik yang sulit didapat di musim panas. Dan untuk Urbie’s yang suka rebahan, musim ini mungkin alasan sempurna untuk menyalakan Netflix dan bersantai di bawah selimut.
Akhir Kata, Urbie’s…
Musim hujan 2025–2026 ini mungkin akan jadi salah satu yang paling panjang dan intens dalam beberapa tahun terakhir. Tapi dengan kewaspadaan dan kebiasaan baru yang cerdas, kita bisa melewatinya dengan aman dan nyaman.
Jadi, siapkan jas hujan terbaikmu, nikmati tiap tetes hujan yang jatuh, dan jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa bumi sedang bekerja menyeimbangkan dirinya. Karena di balik langit kelabu, selalu ada kehidupan yang tumbuh.
Stay dry and stay safe, Urbie’s!
