Hi Urbie’s!
Ada kabar menarik buat kamu yang sering naik Commuter Line, terutama di lintas Merak–Rangkasbitung. Mulai 1 November 2025, KAI Commuter bersama KAI menghadirkan inovasi baru berupa layanan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang. Terobosan ini dirancang untuk memudahkan mobilitas para pelaku ekonomi lokal, sekaligus memperkuat rantai pasok hasil bumi dan dagangan di wilayah Banten.
Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, layanan ini menjadi langkah nyata KAI Group dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan. “Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” ujarnya, Jumat (31/10).
Tahap awal penerapannya akan difokuskan pada Commuter Line Merak dengan rute Stasiun Merak – Stasiun Rangkasbitung, yang akan melayani 14 perjalanan per hari. Menariknya, kereta khusus ini tetap menjadi bagian dari rangkaian Commuter Line Merak, sehingga penumpang umum dan pedagang tetap bisa menikmati layanan yang terintegrasi dengan baik.
Desain keretanya pun dibuat dengan mempertimbangkan aktivitas para petani dan pedagang. Tempat duduk disusun sejajar di sisi kiri dan kanan, memungkinkan penumpang menempatkan barang bawaan di depan mereka dengan lebih aman dan efisien. Tak hanya itu, pintu kereta dibuat lebih lebar agar proses naik-turun dengan membawa hasil tani atau dagangan jadi lebih mudah. Tentu saja, semua fasilitasnya sudah memenuhi standar pelayanan minimum (SPM) yang berlaku.
Baca Juga:
- Jelajahi Australia Barat: Destinasi Ramah Muslim dengan Kuliner Halal dan Petualangan Seru!
- Nginep Wajib Sarapan! Ini Tren Baru Traveler Indonesia
- “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”, Gerakan Cinta Diri untuk Cegah Kanker Payudara
Dengan kapasitas 73 tempat duduk per kereta, layanan ini diharapkan menjadi solusi mobilitas efektif bagi masyarakat Banten yang berprofesi sebagai petani dan pedagang, khususnya di wilayah Serang, Lebak, dan Pandeglang. Karina juga menegaskan bahwa Commuter Line Merak tetap beroperasi sebagai layanan kelas ekonomi (K3) yang disubsidi pemerintah, menjadikannya terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bagi petani dan pedagang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta, KAI Commuter juga sudah menyiapkan Commuter Line Rangkasbitung–Tanah Abang sebagai transportasi lanjutan. Namun, ada ketentuan khusus bagi mereka yang membawa barang dagangan dalam jumlah besar. Barang berukuran besar hanya diperbolehkan pada perjalanan pertama Commuter Line Jabodetabek dari Stasiun Rangkasbitung menuju Jakarta.
Saat ini, KAI Commuter terus berkoordinasi dengan DJKA Kementerian Perhubungan untuk memastikan kesiapan teknis, operasional, serta aspek keselamatan dan regulasi, agar layanan ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
“Semua aspek, baik fasilitas layanan, teknis, maupun regulasi, terus kami siapkan agar kereta khusus ini benar-benar bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tutup Karina.
Langkah KAI Commuter ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi transportasi publik tak hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keberpihakan terhadap masyarakat kecil yang menjadi penggerak ekonomi daerah. Dengan adanya layanan ini, diharapkan mobilitas petani dan pedagang semakin lancar, produktivitas meningkat, dan roda ekonomi Banten berputar lebih cepat.






















































