Home Highlight Setiap Menit Berharga: Waspadai Bahaya Jantung dan Stroke di World Heart and...

Setiap Menit Berharga: Waspadai Bahaya Jantung dan Stroke di World Heart and Stroke Day

292
0
Ilustrasi kesehatan jantung. (Foto: Puwadon Sang-ngern/Pexels)
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Setiap tanggal 29 September, dunia memperingati World Heart and Stroke Day—sebuah momen global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran terhadap dua penyakit mematikan: penyakit jantung dan stroke. Tema yang diangkat setiap tahun selalu mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sebagai pusat kehidupan.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2025, penyakit jantung dan stroke masih menjadi dua penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan kontribusi lebih dari 30% dari seluruh angka kematian nasional. Angka ini menegaskan bahwa kedua penyakit ini bukan hanya masalah medis, tetapi juga isu gaya hidup modern.

Dalam semangat memperingati hari penting tersebut, RS Premier Bintaro menggelar kegiatan Media Gathering dan Health Talk bertajuk “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts”, yang berlangsung di Jakarta. Acara ini menghadirkan dua dokter spesialis andalan:

  • dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah subspesialis Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan Kardiologi Intervensi
  • dr. Meidianie Camellia, SpN, Spesialis Saraf

Keduanya berbagi wawasan tentang bahaya gangguan irama jantung (aritmia) dan stroke, dua kondisi yang bisa datang tiba-tiba, sering tanpa peringatan, namun berdampak fatal bila terlambat ditangani.

dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah subspesialis Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan Kardiologi Intervensi. (Foto: Dok. RS Premier Bintaro)

Aritmia di Usia Produktif: Jantung yang Tak Lagi Seirama

Dalam sesi berjudul “Don’t Miss a Beat: Arrhythmia in Productive Age”, dr. Beny Hartono memaparkan fakta bahwa aritmia kini tak lagi hanya menyerang lansia.

“Banyak kasus kematian mendadak pada usia muda disebabkan oleh gangguan irama jantung yang tidak terdeteksi,” jelas dr. Beny.

Aritmia terjadi ketika sistem listrik jantung tidak bekerja normal—menyebabkan detak menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Gejalanya bisa ringan seperti jantung berdebar atau terasa “melompat”, hingga berat seperti pusing, sesak napas, bahkan pingsan mendadak.

Menurut penelitian global terbaru yang dirilis oleh World Heart Federation, risiko aritmia pada usia produktif meningkat seiring dengan stres, kurang tidur, konsumsi kafein berlebih, dan kebiasaan duduk terlalu lama.

Di RS Premier Bintaro, teknologi penanganan aritmia sudah sangat mutakhir. “Kami menggunakan tindakan seperti kateter ablasi, pemasangan pacemaker, dan implantable cardioverter defibrillator (ICD) untuk mengatasi gangguan irama jantung berbahaya,” lanjut dr. Beny.

Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini melalui EKG, Holter monitoring, dan tes latih jantung (treadmill test). Langkah-langkah sederhana ini bisa mencegah komplikasi serius bahkan sebelum gejala berat muncul.

dr. Meidianie Camellia, SpN, Spesialis Saraf. (Foto: Dok. RS Premier Bintaro)

Stroke: Setiap Menit Itu Nyawa

Sementara itu, dr. Meidianie Camellia, SpN dalam sesinya yang berjudul “Berharganya Waktu dalam Penanganan Stroke”, mengingatkan bahwa stroke merupakan kondisi darurat medis yang tidak boleh ditunda.

“Setiap menit yang terbuang berarti semakin banyak sel otak yang mati,” ujar dr. Meidianie.

Stroke terjadi karena sumbatan pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik). Dalam kasus stroke iskemik, tindakan trombolitik idealnya dilakukan dalam empat setengah jam pertama, sementara trombektomi mekanik bisa dilakukan hingga 24 jam pertama.

Baca Juga:

“Waktu adalah otak,” tegas dr. Meidianie. “Itulah mengapa kami selalu menekankan pentingnya datang secepat mungkin ke rumah sakit begitu gejala muncul.”

RS Premier Bintaro kini memiliki Comprehensive Stroke Unit yang dilengkapi layanan diagnosis cepat, tindakan intervensi darurat, serta rehabilitasi pasca-stroke. Selain itu, ada pula program pencegahan berkelanjutan melalui pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.

Kesadaran yang Harus Diciptakan

Acara dibuka oleh Chintami Handayani, Marketing Manager RS Premier Bintaro, yang menyampaikan bahwa tema “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts” merefleksikan urgensi waktu dalam menyelamatkan nyawa pasien jantung dan stroke.

“Kami berharap edukasi ini bisa membuka kesadaran masyarakat urban agar lebih tanggap mengenali gejala awal dan segera mencari pertolongan medis,” ujarnya.

Dalam gaya hidup serba cepat seperti masyarakat kota saat ini, stres, pola makan tidak seimbang, dan kurang istirahat menjadi pemicu utama gangguan jantung dan stroke. Karena itu, langkah pencegahan sederhana seperti olahraga teratur, mengurangi konsumsi garam dan lemak, serta melakukan pemeriksaan rutin, bisa menjadi penyelamat yang sesungguhnya.

Dengarkan Irama Tubuhmu

World Heart and Stroke Day bukan hanya peringatan tahunan—melainkan ajakan global untuk lebih mendengarkan tubuh sendiri. Detak jantung yang tidak beraturan, wajah yang tiba-tiba mencong, atau bicara yang pelo bisa jadi sinyal dari tubuh yang meminta bantuan segera.

RS Premier Bintaro melalui Heart Centre dan Comprehensive Stroke Unit-nya berkomitmen menjadi mitra masyarakat dalam mendeteksi, menangani, dan mencegah dua penyakit pembunuh senyap ini.

Karena pada akhirnya, sebagaimana pesan utama dari acara ini: “Setiap menit berharga. Jangan lewatkan satu detak pun.”

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here