Hi Urbie’s, Pernahkah kalian bepergian ke luar negeri atau menyambut kedatangan turis asing? Jika ya, kamu pasti sudah akrab dengan kebutuhan fundamental untuk menukarkan mata uang. Inilah jantung dari bisnis money changer atau penukaran valuta asing (valas)—sebuah sektor yang vital dalam memfasilitasi perdagangan global dan pergerakan wisatawan.
Biasanya untuk melakukan transaksi di money changer, kalian biasanya diminta menyertakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau dokumen identitas lainnya. Hal ini dilakukan untuk beberapa alasan:
- Pencegahan pencucian uang: Money changer harus mematuhi peraturan anti-pencucian uang (AML) dan mengetahui identitas pelanggan mereka untuk mencegah transaksi ilegal.
- Verifikasi identitas: KTP digunakan untuk memverifikasi identitas kamu dan memastikan bahwa kamu adalah orang yang sah untuk melakukan transaksi.
- Kepatuhan regulasi: Money changer harus mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk peraturan tentang identifikasi pelanggan.
- Keamanan transaksi: Dengan menyertakan KTP, money changer dapat memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan aman dan tidak ada penipuan.
Baca Juga:
- Negara dengan Jam Kerja Tertinggi di Dunia: Bhutan Juara, Indonesia Santai di Urutan 115
- Falcon Pictures Rilis Poster “WARKOP DKI”! Penampilan Desta Jadi Dono Bikin Netizen Heboh!
- Cuma 50 Orang Punya! Kenalan Sama Golden Blood, Golongan Darah Langka di Dunia
Jadi, menyertakan KTP saat melakukan transaksi di money changer adalah langkah yang normal dan penting untuk keamanan dan kepatuhan regulasi.



















































