
Hi Urbie’s!, setiap tahun selalu ada satu nama di industri hiburan yang rasanya terus naik tanpa henti. Dan tahun ini, spotlight itu jatuh tepat pada Sabrina Carpenter. Setelah mendominasi chart, membuat internet heboh dengan gaya panggungnya, sampai masuk nominasi Grammy—sepertinya Sabrina belum mau menginjak rem sama sekali. Justru sebaliknya, ia melaju kencang menuju level berikutnya.
Kini, sang pop darling resmi diumumkan menjadi pemeran utama dalam live-action musical “Alice in Wonderland” produksi Universal. Yap, kamu nggak salah baca. Sabrina akan menjadi Alice, lengkap dengan sentuhan musikal modern yang disebut-sebut bakal sangat berbeda dari versi-versi sebelumnya.
Dan yang lebih mind-blowing lagi? Sabrina nggak cuma jadi bintang utama—dia juga ikut menggawangi proyek ini sebagai produser. Level up yang satu ini terasa seperti sinyal: Sabrina Carpenter bukan lagi sekadar penyanyi yang sedang naik daun, tapi entertainer yang siap mengambil alih arena film Hollywood.
Era Besar Sabrina Carpenter Baru Dimulai
Kalau Urbie’s! mengikuti karier Sabrina, kamu pasti sadar bahwa 2024–2025 adalah masa emasnya. Lagu-lagunya viral di TikTok, album terbarunya diterima kritikus, konsernya sold out, dan persona panggungnya terus jadi perbincangan.
Saat banyak artis berhenti di puncak musik, Sabrina memilih langkah yang lebih ambisius: membawa energinya ke layar lebar. Pilihan yang tidak hanya bold, tapi juga strategis.
Universal pun melihat potensi itu. Mereka menggandeng Sabrina sebagai Alice, sekaligus mempercayakan proyek besar ini kepadanya sebagai produser bersama Marc Platt—nama besar di balik La La Land, Wicked, dan berbagai film musikal sukses lainnya. Ditambah Leslie Morgenstein dan Elysa Koplovitz Dutton dari Alloy Entertainment, proyek ini makin terasa seperti tim super yang siap menciptakan event movie yang bukan kaleng-kaleng.
Musikal Baru, Wonderland Baru
Versi terbaru “Alice in Wonderland” ini digambarkan sebagai adaptasi modern yang fresh dan musikal, bukan remake aman yang terlalu patuh pada karya Lewis Carroll. Universal ingin membawa Wonderland ke arah yang berbeda—lebih kontemporer, lebih berani, dan lebih dekat dengan generasi yang tumbuh dengan storytelling visual yang cepat dan edgy.
Terakhir kali Alice mencetak sejarah box office adalah lewat versi Tim Burton pada 2010—yang berhasil tembus lebih dari satu miliar dolar. Setelah lebih dari satu dekade tanpa gebrakan besar dari dunia Wonderland, momen ini terasa pas untuk menghadirkan sesuatu yang baru.
Dan kalau bicara “baru”, nama pertama yang terasa cocok adalah Sabrina Carpenter. Wonderland adalah tempat chaos, imajinatif, penuh kejutan, dan sedikit nakal. Dan bukankah itu persis vibe Sabrina saat ini?
Baca Juga:
- Negara dengan Jam Kerja Tertinggi di Dunia: Bhutan Juara, Indonesia Santai di Urutan 115
- Falcon Pictures Rilis Poster “WARKOP DKI”! Penampilan Desta Jadi Dono Bikin Netizen Heboh!
- Cuma 50 Orang Punya! Kenalan Sama Golden Blood, Golongan Darah Langka di Dunia
Kenapa Sabrina adalah Alice yang Kita Nggak Tahu Kita Butuhkan
Sabrina punya energi yang unik: playful tapi tajam, manis tapi berani, unpredictable tapi tetap grounded. Dalam musik, dia terkenal karena lirik-lirik witty yang bikin pendengarnya ketawa sekaligus merasa disindir. Dalam visual, dia selalu punya kejutan yang memancing perhatian.
Sifat-sifat ini terasa sangat selaras dengan dunia Wonderland yang whimsical, absurd, dan penuh karakter nyentrik.
Bayangkan Alice versi Sabrina:
– lebih bold
– lebih berkarakter
– lebih dekat dengan Gen Z dan Gen Alpha
– lebih musikal
– lebih punya attitude
Bukan lagi gadis manis yang tersesat, tetapi remaja modern yang berani menembus absurdnya dunia lain tanpa kehilangan identitasnya.
Jika ia berhasil, peran ini bisa menjadi turning point—yang mengubah image Sabrina dari pop star global menjadi leading actress yang disegani Hollywood.
Sabrina Carpenter: Dari Girl Meets World ke Dunia Fantasi Berkelas Hollywood
Perjalanan Sabrina bukan perjalanan instan. Banyak yang mengenalnya sejak masa Disney di Girl Meets World. Tapi Sabrina tidak pernah berhenti berkembang. Dari seri remaja, ia pindah ke musik pop, mencetak hit demi hit, kemudian masuk ke panggung-panggung besar, dan sekarang menuju film studio besar.
Setiap langkah terasa sebagai bagian dari pembangunan kekuatan yang selama ini pelan-pelan ia rancang. Wonderland pun menjadi batu loncatan berikutnya—dan mungkin yang paling menentukan.
Universal jarang mengerjakan musikal live-action yang kecil-kecilan. Kalau mereka menyentuh genre ini, biasanya hasilnya dibuat untuk menjadi centrepiece studio. Dan keputusan memilih Sabrina sebagai bintang utama sekaligus produser adalah sinyal kuat bahwa mereka percaya pada kekuatannya untuk memimpin proyek sebesar ini.
Sabrina Carpenter’s Wonderland Era Is Here, Urbie’s!
Dengan jadwal yang semakin padat, reputasi yang terus naik, dan fanbase global yang semakin loyal, Sabrina memasuki fase penting kariernya. Wonderland bukan sekadar proyek film—ia adalah simbol bagaimana seorang artis bisa berkembang melampaui batas genre yang selama ini melekat padanya.
Sabrina Carpenter stepping into Wonderland bukan hanya berita hiburan, tapi pernyataan:
ini adalah era baru Sabrina, dan ia siap menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Urbie’s!, sepertinya kita sedang menyaksikan lahirnya salah satu superstar generasi ini—dan Wonderland hanyalah permulaan.





















































