Hi Urbie’s!, siap buat kabar fashion yang nyambung sama sejarah sains dunia? Levi’s Vintage Clothing baru aja melakukan sesuatu yang bikin para pecinta heritage fashion, kolektor barang langka, sampai penggemar berat Albert Einstein, ngehentikan scroll mereka: peluncuran re-issue jaket kulit Menlo Cossack—model persis yang dulu dipakai sang jenius sepanjang hidupnya.
Bukan cuma sekadar fashion piece, rilisan ini hadir sebagai bentuk tribute Levi’s buat warisan intelektual Einstein yang sampai sekarang masih ngasih dampak besar buat dunia. Dan karena ini bukan rilisan biasa, Levi’s cuma memproduksi 800 pieces di seluruh dunia—lengkap dengan nomor seri di tiap jaketnya. Ultra-exclusive banget, kan?
Warisan Sang Jenius yang Melekat di Sebuah Jaket Kulit
Buat lo yang mungkin belum tahu, jaket Menlo Cossack yang identik banget dengan Einstein ini punya sejarah panjang. Dipercaya, beliau mulai memakai jaket aslinya sekitar tahun 1935, tepat saat masa-masa awal kepindahannya ke Amerika Serikat. Ini masa penting dalam hidup Einstein—momen ketika ia mulai menata kehidupan baru, mengurus kewarganegaraan, dan melanjutkan perjalanan ilmiahnya.
Dalam banyak foto dokumentasi, Einstein terlihat memakai jaket kulit cokelat itu dalam berbagai kesempatan. Bahkan, jaket tersebut menjadi salah satu simbol gaya personalnya—simple, natural, apa adanya—sama kayak kepribadiannya yang low profile meski ide-idenya mengguncang dunia.
Dan menariknya lagi, jaket ini punya perjalanan yang cukup dramatis. Setelah Einstein wafat, jaket itu tetap disimpan hingga akhirnya muncul di pelelangan bergengsi Christie’s pada tahun 2016. Levi Strauss & Co. langsung memenangi lelang tersebut dan membawa pulang jaket tersebut sebagai artefak sejarah.
Desain yang Dibikin Setia dengan Versi Tahun 1935
Karena punya nilai sejarah yang sangat tinggi, Levi’s ngga main-main waktu ngerilis ulang jaket ini. Seri tribute Menlo Cossack ini dibikin setia banget dengan desain aslinya tahun 1935. Mulai dari warna kulit, potongan vintage, stitching, hingga bentuk kerahnya—semua dibuat sedetail mungkin buat ngejaga keaslian look aslinya.
Yang bikin makin spesial, setiap pembelian jaket ini juga dilengkapi bonus replika “paddle” lelang Christie’s, sebagai penghormatan atas perjalanan historis jaket ini dari milik Einstein, masuk lelang, sampai akhirnya jadi bagian dari Levi’s Archive.
Levi’s benar-benar ingin bikin pengalaman membeli bukan cuma soal fashion, tapi juga soal “memiliki sepotong sejarah”. Dan ini sukses banget jadi daya tarik utama.

Baca Juga:
- Katy Perry & Justin Trudeau Resmi Go Public di Instagram, Dunia Hebboh Lihat Momen Mesra di Jepang
- Cara Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Nutrisi Tepat dan Belanja Online Aman
- Tips Popok Bayi Aman di Momen Hari Kesehatan Nasional
Harga Fantastis, Kolektor Udah Ngincer Duluan
Karena produksi yang terbatas dan nyaris bersifat kolektor, harga jaket ini pastinya premium. Levi’s membanderolnya di angka ¥165.000 yen, atau sekitar Rp 17,7 juta. Dengan segala keistimewaannya—dari craftsmanship, nilai sejarah, sampai kelangkaan—angka itu justru dianggap wajar banget buat para kolektor dan pecinta vintage clothing.
Dan kabar baiknya (atau buruk, kalau lo telat), jaket ini sudah available di Levi’s store tertentu. Artinya, lo harus bergerak cepat kalau pengin dapetin satu. Dengan stok sedikiittt banget di dunia, bisa jadi ini kesempatan terakhir buat punya item historis rasa museum.
Menambahkan Nilai Personal dalam Dunia Fashion
Ada sesuatu yang romantis dan inspiratif ketika sebuah brand heritage besar seperti Levi’s merilis ulang barang yang nggak cuma unik, tapi juga punya jejak kisah nyata dari tokoh dunia. Einstein bukan ikon fashion, tapi Levi’s berhasil menunjukkan bahwa style legendaris itu sering muncul bukan dari kesadaran gaya, tapi dari keaslian karakter seseorang.
Menlo Cossack yang dipakai Einstein mencerminkan sisi lain dari beliau: sosok manusia biasa yang suka hal-hal simpel, hangat, dan nyaman. Dan re-issue Levi’s ini berhasil menangkap esensi itu.
Fashion, Sejarah, dan Kenangan yang Dihidupkan Ulang
Urbie’s!, di tengah derasnya tren fashion yang datang dan pergi, rilisan seperti ini jadi pengingat bahwa beberapa pakaian punya cerita lebih dalam daripada sekadar penampilan. Menlo Cossack bukan cuma jaket kulit—itu adalah saksi bisu perjalanan seorang ilmuwan yang mengubah wajah dunia modern.
Levi’s bukan cuma menjual jaket… mereka menjual akses menuju sejarah.
Kalau lo salah satu yang tertarik mengoleksi barang dengan nilai emosional sekaligus historis, rilisan ini adalah “holy grail”. Tapi kalau lo cuma penggemar cerita, ini tetap menjadi momentum menarik dalam persilangan dunia fashion dan sains.
Siapa sangka sebuah jaket kulit bisa nyambungin dua dunia itu?




















































