Home Entertainment Melawan Seksualisasi Industri Musik, Adele Tegaskan Musiknya untuk Didengar

Melawan Seksualisasi Industri Musik, Adele Tegaskan Musiknya untuk Didengar

108
0
Adele - sumber foto Instagram Adele
Adele - sumber foto Instagram Adele
Urbanvibes

Hi Urbie’s!, kalau kita ngomongin sosok yang selalu tampil apa adanya, jujur, dan berdiri tegak di tengah tekanan industri hiburan, nama Adele pasti langsung muncul di benak kita. Bukan hanya karena suaranya yang bisa bikin dada ikut bergetar, tetapi juga karena prinsip hidupnya yang tegas soal bagaimana perempuan semestinya diperlakukan — baik oleh industri maupun publik.

Musik untuk Didengar, Bukan Ditonton

Di tengah industri yang sering kali lebih memprioritaskan visual dibandingkan kualitas karya, Adele muncul sebagai pengecualian yang menyegarkan. Ia pernah melontarkan pernyataan ikonik yang masih digaungkan hingga hari ini: “Aku tidak membuat musik untuk mata, tetapi untuk telinga.”

Pernyataan itu bukan sekadar kalimat emosional, Urbie’s!, tapi sebuah sikap tegas terhadap standar kecantikan yang sering ditekan kepada artis perempuan. Dalam banyak kasus, penyanyi perempuan didorong untuk tampil seksi, glamor, dan selalu “layak kamera”, seolah musik bukanlah aspek terpenting dari karier mereka. Adele menolak mentah-mentah konsep itu.

Bagi pelantun Hello ini, yang utama adalah emosi yang ia tuangkan dalam setiap lirik, setiap nada, dan setiap getaran vokalnya. Penampilannya di panggung tidak pernah dibuat sensasional — karena menurutnya, yang harus menjadi pusat perhatian adalah suara dan ceritanya.

Menolak Standar Kecantikan yang Menyesakkan

Dalam wawancara lain, Adele menegaskan bahwa publik “tidak akan pernah melihatnya memakai bikini” di atas panggung. Pernyataan ini muncul sebagai kritik terhadap seksualisasi berlebihan yang menimpa artis perempuan.
Di banyak belahan dunia, terutama dalam budaya pop dan hiburan, tubuh perempuan sering kali dijadikan alat promosi atau nilai jual tambahan. Adele menolak menjadi bagian dari itu.

Ia ingin para pendengarnya mencintai dirinya karena musiknya, bukan tubuhnya. Bagi Adele, tampil di panggung bukanlah ajang mempertontonkan fisik, melainkan menyampaikan cerita dan menyentuh hati orang-orang yang mendengar.

Body Positivity Bukan Tren, Tapi Perjuangan

Adele juga dikenal sebagai salah satu sosok yang paling vokal dalam mendukung gerakan body positivity. Dalam perjalanan kariernya, ia sering kali mendapat sorotan terkait bentuk tubuhnya — sesuatu yang tidak seharusnya menjadi isu, tetapi faktanya masih sering dijadikan bahan perbincangan oleh media maupun warganet.

Namun alih-alih menyerah pada tekanan itu, Adele justru memanfaatkan panggungnya untuk mengkampanyekan penerimaan diri. Ia berbagi kisah tentang bagaimana ia belajar mencintai tubuhnya apa adanya, bagaimana ia berdamai dengan perubahan, dan bagaimana ia menghadapi komentar-komentar negatif dengan kepala tegak.

Perubahan tubuh Adele dari tahun ke tahun — yang sempat viral di media sosial — bukan datang dari tekanan luar, tapi pilihan pribadi. Dan ia dengan tegas menyebut bahwa ukuran tubuh bukanlah penentu nilai seseorang.

Adele ingin setiap orang, terutama perempuan, merasa layak dan berharga tanpa perlu mengikuti standar kecantikan yang kerap tidak realistis.

Baca Juga:

Suara yang Mengubah Banyak Hal

Urbie’s!, jika kita perhatikan, perjalanan Adele di industri musik selalu diwarnai dengan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Ia membuktikan bahwa perempuan tidak perlu mengekspos tubuh atau tunduk pada standar tertentu untuk bisa sukses. Ia menegaskan bahwa karya yang jujur dan autentik bisa berbicara lebih kencang daripada kilau panggung.

Di tengah dunia yang semakin terobsesi dengan visual dan citra media sosial, Adele tampil sebagai pengingat bahwa musik adalah tentang mendengar — tentang tersentuh, tentang terhubung, tentang merasakan sesuatu yang lebih dalam.

Adele bukan hanya seorang penyanyi dengan suara luar biasa. Ia adalah simbol perlawanan terhadap standar kecantikan yang menekan, ikon body positivity, dan bukti bahwa integritas adalah kekuatan yang tidak bisa dibeli.

Inspirasi untuk Generasi Baru

Lebih dari sekadar artis, Adele adalah contoh nyata bagi generasi baru musisi dan perempuan di seluruh dunia. Ia mengajarkan bahwa keaslian lebih penting daripada kesempurnaan, bahwa bakat lebih kuat daripada penampilan, dan bahwa musik yang datang dari hati akan selalu menemukan jalannya.

Urbie’s!, di era yang serba instan ini, keberanian Adele untuk tetap setia pada dirinya menjadi pelajaran berharga. Bukan hanya untuk musisi, tapi untuk siapa pun yang pernah merasa tidak cukup — tidak cukup cantik, tidak cukup langsing, tidak cukup sesuai standar.

Karena seperti yang sudah berkali-kali ia tunjukkan, penerimaan dan kejujuran pada diri sendiri adalah kekuatan yang paling memukau. Dan mungkin, itulah alasan mengapa musik Adele bisa menghantam emosi kita begitu dalam. Satu hal yang pasti: dunia butuh lebih banyak sosok seperti Adele.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here