Home Highlight John Cena Tutup Karier WWE! Pensiun di Usia 48 dan 17 Gelar...

John Cena Tutup Karier WWE! Pensiun di Usia 48 dan 17 Gelar Dunia

512
0
John Cena - sumber foto Instagram malcom9bulls
John Cena - sumber foto Instagram malcom9bulls
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Dunia gulat profesional resmi menutup satu bab besar dalam sejarahnya. John Cena, sosok yang selama lebih dari dua dekade menjadi wajah WWE, mengucapkan selamat tinggal lewat laga pensiun yang emosional pada Sabtu malam. Kalimat singkat namun penuh makna yang ia ucapkan sebelum pertandingan—“This is for real, we’re going to go down swinging”—langsung terasa sebagai penanda akhir sebuah era. There will never be another John Cena, dan perpisahan ini menegaskan betapa besarnya jejak yang ia tinggalkan.

Laga Terakhir Seorang Ikon WWE

Pertandingan bertajuk The Last Time Is Now menjadi momen pamungkas perjalanan John Cena di ring WWE. Tidak ada gimmick berlebihan, tidak ada drama buatan. Yang ada hanyalah seorang legenda yang sadar betul bahwa ini adalah kali terakhir ia melangkah ke ring sebagai pegulat aktif. Di hadapan ribuan penonton yang berdiri memberikan standing ovation, Cena tampil dengan gaya khasnya: penuh energi, respek terhadap lawan, dan totalitas sampai detik terakhir.

Momen sebelum laga dimulai menjadi salah satu yang paling diingat. Cena menatap ring, menarik napas panjang, lalu mengucapkan kalimat perpisahan yang kini viral di media sosial. Bukan sekadar kata-kata, melainkan refleksi dari perjalanan panjang yang telah ia lalui selama lebih dari 8.500 hari di WWE.

Rekam Jejak 17 Gelar Dunia

Sejak debutnya, John Cena mencatatkan prestasi yang nyaris tak tertandingi. Dalam rentang 8.570 hari, ia mengoleksi 17 gelar juara dunia, menjadikannya salah satu pegulat tersukses sepanjang sejarah WWE. Namun angka-angka itu hanya sebagian kecil dari ceritanya.

Cena adalah simbol konsistensi. Di era yang silih berganti, dari Attitude Era hingga era digital saat ini, ia tetap relevan. Ia menghadapi generasi demi generasi pegulat, dari rival klasik hingga bintang muda, dan selalu tampil sebagai figur sentral. Dominasi di ring berjalan seiring dengan kemampuannya menjaga koneksi dengan penonton, sesuatu yang tidak semua pegulat bisa lakukan.

“You Can’t See Me” dan Identitas Pop Culture

Tak lengkap membahas John Cena tanpa menyebut “You Can’t See Me”. Catchphrase ini bukan hanya gestur ikonik di ring, tetapi telah menjelma menjadi bagian dari budaya pop global. Dari meme internet, referensi film, hingga obrolan sehari-hari, gestur mengibaskan tangan di depan wajah itu menjadi simbol yang langsung dikenali lintas generasi.

Inilah kekuatan Cena: ia tidak hanya membangun karakter pegulat, tetapi menciptakan identitas yang hidup di luar WWE. Bagi banyak penggemar, terutama yang tumbuh di era 2000-an, John Cena adalah pintu masuk pertama ke dunia gulat profesional.

Baca Juga:

Lebih dari Sekadar Pegulat

Dampak John Cena melampaui ring WWE. Ia dikenal luas sebagai figur publik yang aktif di dunia hiburan, dari film laga hingga komedi. Namun, yang paling menonjol adalah perannya di luar panggung: rekor keterlibatan dalam kegiatan sosial, termasuk ratusan permintaan Make-A-Wish yang ia penuhi untuk anak-anak.

Citra Cena sebagai role model membuatnya menjadi sosok unik di dunia gulat yang sering identik dengan kontroversi. Ia membuktikan bahwa pegulat bisa menjadi figur inspiratif tanpa kehilangan karisma dan kekuatan karakter.

Reaksi Penggemar dan Dunia Gulat

Perpisahan John Cena langsung memicu reaksi emosional dari penggemar di seluruh dunia. Media sosial dipenuhi ucapan terima kasih, kilas balik pertandingan legendaris, hingga potongan video masa kejayaannya. Banyak legenda WWE dan pegulat aktif juga memberikan penghormatan, menyebut Cena sebagai standar profesionalisme dan dedikasi.

Bagi WWE, kepergian Cena menandai tantangan besar. Ia bukan hanya bintang, tetapi juga jembatan antara generasi lama dan baru. Sosok yang mampu menarik penonton kasual sekaligus penggemar setia.

Warisan yang Tak Tergantikan

Pensiunnya John Cena menimbulkan satu pertanyaan besar: siapa yang bisa menggantikannya? Jawabannya mungkin sederhana—tidak ada. Setiap era memiliki ikon sendiri, dan Cena adalah milik zamannya. Ia hadir di waktu yang tepat, dengan karakter yang tepat, dan dedikasi yang konsisten selama puluhan tahun.

Kalimat “There will never be another John Cena” bukan hiperbola. Itu adalah pengakuan atas perjalanan seorang pegulat yang mengubah cara dunia melihat WWE. Dari ring ke layar lebar, dari sorakan penonton hingga inspirasi bagi jutaan orang, Cena meninggalkan warisan yang sulit ditandingi.

Selamat jalan, John Cena. The Last Time Is Now telah berlalu, tetapi namamu akan selalu hidup dalam sejarah WWE dan ingatan para penggemar.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here