Urbie’s! Siapa yang lagi keranjingan tren foto ala Studio Ghibli di media sosial? Ya, akhir-akhir ini linimasa kita memang diramaikan dengan foto-foto biasa yang diubah menjadi karya seni animasi khas Studio Ghibli. Semua berkat kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari ChatGPT, khususnya model terbaru GPT-4o yang dikembangkan oleh OpenAI.
Fitur baru ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto dan mengubahnya menjadi ilustrasi ala anime dengan sentuhan magis Studio Ghibli. Warna pastel yang lembut, pencahayaan yang hangat, dan nuansa magis yang ikonik, semuanya hadir dalam hasil foto yang diubah oleh AI ini.
Dari Foto Keluarga Hingga Pemandangan, Semua Bisa Jadi Ala Ghibli!
Banyak pengguna, mulai dari individu biasa hingga influencer, berbondong-bondong mencoba fitur ini. Foto pribadi, foto keluarga, bahkan pemandangan sehari-hari pun disulap menjadi karya seni yang mengingatkan kita pada film-film seperti “Spirited Away” atau “My Neighbor Totoro”.
Namun, di balik antusiasme ini, muncul pro dan kontra yang cukup sengit. Terutama terkait hak cipta dan pandangan dari pencipta asli Studio Ghibli.
Hayao Miyazaki: “Penghinaan Terhadap Kehidupan Itu Sendiri”
Studio Ghibli, yang dikenal dengan karya animasi buatan tangan yang penuh sentuhan humanis, belum memberikan tanggapan resmi terkait tren ini. Namun, pernyataan lama dari salah satu pendiri studio, Hayao Miyazaki, kembali mencuat. Pada tahun 2016, Miyazaki pernah mengkritik keras penggunaan AI dalam animasi.
“Saya benar-benar muak. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali,” ujarnya saat itu, bahkan menyebutnya sebagai “penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Pernyataan Miyazaki ini menjadi amunisi bagi sebagian warganet yang menentang tren ini. Mereka khawatir bahwa gaya khas Studio Ghibli, yang merupakan hasil kerja keras dan kreativitas selama puluhan tahun, bisa dengan mudah ditiru oleh AI.
Kontroversi Hak Cipta dan Tanggapan OpenAI
Kontroversi semakin memanas dengan munculnya kekhawatiran soal hak cipta. Banyak yang mempertanyakan apakah gaya Studio Ghibli, yang sangat khas, bisa begitu saja ditiru tanpa izin.
Di sisi lain, CEO OpenAI, Sam Altman, tampaknya ikut menikmati tren ini. Ia bahkan mengganti foto profilnya di X dengan versi ala Ghibli dan mengajak pengguna untuk membuat versi yang lebih baik. Namun, ia juga mengakui bahwa fitur ini masih terbatas untuk pengguna berbayar seperti ChatGPT Plus, karena tingginya permintaan.
Bagaimana Cara Mencobanya?
Bagi Urbie’s yang penasaran dan ingin mencoba tren ini, caranya cukup sederhana: unggah foto ke ChatGPT, lalu gunakan perintah seperti “Make my photo becomes anime-style inspired by Ghibli.” Dalam hitungan detik, foto kamu akan berubah menjadi karakter anime dengan estetika Ghibli. Tentu saja, kamu harus berlangganan ChatGPT Plus terlebih dahulu.
Tren ini memang membuktikan betapa canggihnya teknologi AI saat ini. Namun, di balik keseruannya, muncul pertanyaan besar: apakah ini hanya hiburan sementara, atau justru awal dari perdebatan panjang soal batas kreativitas dan kepemilikan karya seni di era digital? Yang jelas, pro dan kontra ini masih akan menjadi bahan diskusi panas di dunia maya.
Bagaimana pendapatmu, Urbie’s? Apakah tren ini menarik atau justru mengkhawatirkan?