Hi Urbie’s!
Bayangkan berjalan di tengah kota saat suhu melonjak tinggi, tapi aspal di bawah kaki terasa lebih sejuk dari biasanya. Pemandangan seperti itu kini bisa kamu temukan di Doha, Qatar. Negara kaya minyak ini baru saja meluncurkan proyek percontohan berani: mengecat jalan raya dengan warna biru untuk membantu melawan panas ekstrem dan menurunkan suhu permukaan hingga 20 derajat Celsius.
Proyek inovatif ini dilakukan di Jalan Abdullah bin Jassim, salah satu ruas utama di pusat Doha. Bukan sekadar estetika, warna biru dipilih karena memiliki kemampuan memantulkan sinar matahari jauh lebih baik dibandingkan aspal hitam tradisional. Hasilnya, panas yang terserap ke permukaan jalan berkurang drastis, sehingga suhu di sekitarnya pun ikut menurun. Dalam kondisi panas ekstrem yang biasa melanda Qatar, perubahan ini bisa jadi perbedaan besar antara kenyamanan dan bahaya kesehatan akibat paparan panas berlebihan.
Menurut para ahli, cat khusus berwarna biru ini juga membantu meningkatkan ketahanan jalan. Dengan suhu yang lebih rendah, struktur aspal menjadi lebih awet dan tidak cepat rusak akibat ekspansi termal. Selain itu, teknologi ini dianggap efektif dalam mengurangi efek urban heat island—fenomena di mana area perkotaan menjadi jauh lebih panas dibandingkan daerah sekitarnya karena dominasi permukaan gelap dan padat seperti beton dan aspal.
Baca juga
- Kylie Jenner Debut di Dunia Musik Lewat Lagu “Fourth Strike”
- Film Black Phone 2 (2025): Saat Dering Telepon Menguak Teror dan Misteri
- Goodbye, Music Television! MTV Tutup Seluruh Channel Musik di Eropa
Langkah Qatar ini bukan hanya simbol dari kemajuan teknologi, tapi juga representasi dari komitmen nyata terhadap keberlanjutan dan adaptasi iklim. Uji coba ini bahkan disebut sebagai salah satu proyek pendinginan perkotaan berskala besar pertama di dunia, menjadikannya contoh nyata bagi kota-kota lain yang tengah berjuang melawan peningkatan suhu global.
Melihat keberhasilan awal proyek ini, para peneliti dan pemerintah Qatar berencana memperluas implementasinya ke wilayah lain di Doha. Jika berhasil secara luas, bukan tidak mungkin jalan-jalan biru Qatar akan menginspirasi kota-kota di seluruh dunia untuk melakukan langkah serupa—menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sejuk, nyaman, dan berkelanjutan bagi warganya.
Di tengah perubahan iklim yang semakin terasa, inovasi seperti ini menunjukkan bahwa solusi cerdas tidak selalu datang dari teknologi canggih, tapi bisa dari ide sederhana yang diwarnai keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru. Siapa sangka, warna biru kini bisa jadi simbol harapan bagi masa depan kota-kota panas di dunia?
