Di lansir dari harian online korea, Seojin Ban seorang pemuda berusia 27 tahun, telah mengabdikan hidupnya untuk pertanian tomat di Naju, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Bukan sembarang petani, Seojin memiliki visi yang unik dan ambisius: untuk menjadi “petani siap pakai” seperti Matthias dalam Alkitab, yang siap memberikan manfaat bagi konsumen dan masyarakat. Bagaimana kisahnya memanfaatkan tomat Pelangi 6 Warna, simak uraiannya ya..
Kisah Awal yang Penuh Tantangan:
Awalnya, Seojin memiliki mimpi yang berbeda. Ia ingin menjadi polisi. Namun, saat SMA, ia menyadari bahwa kehidupan sebagai pekerja kantoran biasa tidak sesuai dengan kepribadiannya.
Memilih untuk mengikuti jejak orang tuanya yang bertani, Seojin masuk ke Sekolah Tinggi Pertanian di Universitas Nasional Chonnam. Keputusannya ini ditentang keras oleh orang tuanya yang khawatir akan kesulitan hidup di dunia pertanian.
Matdia Farm: Lahirnya Mimpi Baru
Tetap pada pendiriannya, Seojin mendirikan Matdia Farm, sebuah pertanian tomat yang fokus pada kualitas dan edukasi. Ia memilih nama “Matdia” yang berarti “orang suci yang telah dipersiapkan” dalam Alkitab, sebagai cerminan tekadnya untuk menjadi petani yang siap membantu konsumen.
Inovasi Warna dan Rasa:
Seojin tidak hanya fokus pada budidaya tomat, tetapi juga pada pengemasan dan branding. Ia sengaja memberikan warna berbeda untuk setiap varietas tomat sehingga di sebut tomat pelangi, agar menarik perhatian konsumen dan menunjukkan rasa yang berbeda-beda.
Baca juga:
- Tingkatkan Karier dengan Memanfaatkan Data LinkedIn secara Efektif
- Pekerjaan Era Mendatang: 5-10 Tahun Lagi Pekerjaan Apa Yang Tren?
- Investasi Orang Terkaya di Dunia: Inspirasi buat Kamu!
Pendidikan dan Pelatihan:
Seojin memiliki mimpi besar untuk menjadi pendidik pertanian. Ia mendirikan Tomato Land, sebuah pusat pelatihan terpisah di mana siswa muda dapat belajar tentang tomat dan pertanian.
Target Masa Depan:
Saat ini, Seojin fokus untuk meningkatkan pendapatan Matdia Farm hingga 150 juta won. Setelah itu, ia ingin mencurahkan lebih banyak waktu untuk memperdalam pengetahuan profesionalnya dan mengembangkan program edukasi pedesaan yang lebih komprehensif.
Pesan Inspirasi:
Kisah Seojin Ban adalah bukti bahwa semangat muda dan tekad yang kuat dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Ia telah menunjukkan bahwa bertani bukan hanya tentang menanam tanaman, tetapi juga tentang inovasi, edukasi, dan memberikan manfaat bagi masyarakat.