Home Highlight Kontroversi di Olimpiade Paris: Raygun dan Perdebatan Cabang Breaking

Kontroversi di Olimpiade Paris: Raygun dan Perdebatan Cabang Breaking

176
0
Rachael Gunn Raygun Breakdance - Sumber foto Getty Image
Rachael Gunn Raygun Breakdance - Sumber foto Getty Image
Urban Vibes

Pada Jumat lalu, dunia breakdancing di Olimpiade Paris menjadi sorotan utama ketika Rachael Gunn, yang dikenal dengan nama panggung Raygun, mengalami kekalahan telak di tiga kontes babak penyisihan. Dengan skor total 54-0, performa Gunn, yang mengenakan tracksuit Olimpiade Australia berwarna hijau dan kuning, tidak mampu memenangkan hati juri.

Sementara Gunn tampil dengan pakaian resmi yang mencolok, para pesaingnya mengenakan streetwear yang lebih sesuai dengan tema breakdancing. Penampilan dan gaya Gunn mendapat kritik pedas di media sosial, dengan beberapa pengguna mengolok-oloknya karena gerakannya yang dianggap tidak sesuai dengan standar kompetisi. Ia bahkan dikritik karena tampil seperti kangguru di panggung dan beberapa kali berdiri di kepala.

Tanggapan Raygun dan Dukungan dari Tim Australia

Menanggapi kritik tersebut, Gunn menjelaskan, “Saya tahu saya tidak akan mengalahkan para pesaing dalam gerakan dinamis dan kekuatan mereka. Jadi, saya memilih untuk tampil berbeda, lebih artistik dan kreatif. Bagaimana lagi kesempatan untuk melakukannya di panggung internasional?”

Gunn, yang selalu merasa sebagai underdog, ingin meninggalkan kesan dengan caranya sendiri, meskipun dia tahu tantangan yang dihadapinya.

Baca juga:

Kristina Meares, medali emas balap sepeda Olimpiade dan kepala tim Australia di Paris, memberikan dukungan moral untuk Gunn. Meares menyatakan, “Kritik di media sosial oleh troll dan pejuang keyboard sangat mengecewakan. Saya sangat mengagumi keberanian dan karakter Gunn, dan saya merasa sangat sedih atas serangan yang diterimanya.”

Meares menilai kritik terhadap Gunn merupakan contoh misogini. “Pada tahun 2008, dia harus berjuang sendirian di dunia olahraga yang didominasi pria. Butuh keberanian besar untuk terus berjuang dan berusaha meraih kesempatan dalam olahraga yang dia cintai,” ujar Meares.

Pandangannya tentang Perbedaan Gender dan Fashion

Menanggapi backlash tersebut, Gunn mengatakan, “Jangan takut untuk berbeda, tunjukkan diri kalian dan jangan khawatir tentang apa yang orang katakan. Kita tidak pernah tahu ke mana hal itu akan membawa kita.”

Gunn juga menyoroti perbedaan perlakuan antara b-girls (pembreakdancer wanita) dan b-boys (pembreakdancer pria) terkait dengan pilihan pakaian mereka. “Saya menantikan untuk melihat seberapa ketatnya scrutinya pada pakaian b-boys besok,” ungkapnya.

Breaking, gaya tari jalanan yang lahir di New York pada tahun 1970-an, diperkenalkan sebagai bagian dari program Olimpiade di Paris 2024. Meskipun acara ini bertujuan menarik audiens muda ke Olimpiade, breaking belum termasuk dalam program untuk Los Angeles 2028.

Kontroversi seputar penampilan dan penilaian di Olimpiade Paris menunjukkan betapa pentingnya keanekaragaman dan dukungan terhadap para atlet, terlepas dari gaya atau cara mereka berkompetisi.

Raygun, dengan keberaniannya untuk tampil berbeda, telah menantang norma dan mengundang perdebatan yang penting tentang gender dan ekspektasi dalam olahraga. Sebagai penonton, kita diajak untuk lebih terbuka dan mendukung para atlet dalam perjalanan mereka yang unik. Dilansir dari BBC.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here