Nikmatnya Bandrek & Nasi Jinggo Pak De di Kuta Bali: Kenikmatan Sederhana yang Menggoyah Lidah

Kuta, Bali, memang surganya pantai dan ombak. Tapi, tahukah kamu kalau di balik keindahan alamnya, tersembunyi juga kelezatan kuliner yang tak boleh kamu lewatkan? Salah satunya adalah perpaduan unik antara Bandrek dan Nasi Jinggo di warung makan “Pak De”.

Bandrek: Hangatnya Minuman Tradisional Jawa Barat di Bali

Bandrek, minuman hangat berbahan dasar jahe, gula aren, dan rempah-rempah seperti kayu manis, ini biasanya ditemukan di Jawa Barat. Namun, di warung Pak De, Bandrek disajikan dengan cita rasa yang khas Bali.

Perpaduan rempah-rempah yang pas membuat Bandrek Pak De terasa menghangatkan tubuh dan menenangkan pikiran. Apalagi jika dinikmati saat cuaca sedang dingin atau setelah beraktivitas seharian di bawah terik matahari. Pak De mengatakan dia menjual Bandrek biar beda dengan yang lain.

Baca juga:

• Liburan Hemat dengan Miles & Point: Tips Jitu untuk Traveler Cerdas!
• Mau Liburan ke Pantai? Ini Top List Pantai Terindah di Indonesia!
• Pulau Komodo: Surga Tersembunyi di Timur Indonesia yang Wajib Dikunjungi!

Nasi Jinggo: Bungkusan Kecil, Rasa Besar

Nah, kalau Nasi Jinggo ini memang sudah menjadi ikon kuliner Bali. Nasi Jinggo adalah nasi putih yang dibungkus daun pisang bersama lauk pauk sederhana seperti ayam suwir, daging sapi, tempe orek, sambal. Di warung Pak De, porsi Nasi Jinggo-nya pas banget untuk sekali makan. Rasanya yang gurih dan pedas bikin ketagihan.

Kenapa Disebut Nasi Jinggo?

Pernah penasaran kenapa makanan ini disebut Nasi Jinggo? Sebenarnya, asal-usul nama Nasi Jinggo ini masih simpang siur. Ada yang bilang “jinggo” itu berasal dari kata “jingkrak-jingkrak” yang menggambarkan cara penjual berjualan sambil berkeliling. Ada juga yang bilang “jinggo” itu artinya kecil, sesuai dengan porsi nasi yang dibungkus.

Jadi, kenapa kamu harus coba Bandrek dan Nasi Jinggo Pak De?

• Perpaduan unik: Perpaduan antara Bandrek khas Jawa Barat dan Nasi Jinggo khas Bali menciptakan pengalaman kuliner yang berbeda.
• Rasa yang autentik: Bumbu-bumbu yang digunakan sangat terasa, sehingga cita rasanya sangat otentik.
• Harga terjangkau: Dengan harga yang sangat terjangkau, kamu bisa menikmati kelezatan Bandrek dan Nasi Jinggo sepuasnya.
• Porsi yang pas: Porsinya pas untuk sekali makan, jadi tidak bikin kenyang berlebihan.

Tips:

• Datanglah rada pagi sekitar jam 6 sore untuk menikmati Nasi Jinggo yang masih hangat.
• Jangan lupa menambahkan sambal untuk menambah cita rasa pedas.
• Jika kamu tidak suka pedas, kamu bisa meminta sambal yang tidak terlalu pedas.

Warung makan Pak De di Kuta Bali menawarkan pengalaman kuliner yang sederhana namun mengesankan. Perpaduan antara Bandrek dan Nasi Jinggo menjadi bukti bahwa makanan tradisional bisa disajikan dengan cara yang modern dan tetap mempertahankan cita rasanya. Jadi, jika kamu berkunjung ke Kuta, jangan lupa mampir ke warung Pak De untuk mencicipi kelezatan Bandrek dan Nasi Jinggo ya!