Urbie’s, Sonic is back! Film “Sonic the Hedgehog 3” baru saja meluncur kencang dan langsung jadi jawara di box office, meninggalkan prekuel “Mufasa: The Lion King” jauh di belakang. Yuk, kita bahas lebih lanjut kesuksesan si landak biru ini!
Sonic the Hedgehog 3 Tembus $62 Juta
Film petualangan ketiga Paramount ini debut dengan pendapatan spektakuler sebesar $62 juta dari 3.761 bioskop di Amerika Utara. Awalnya, estimasi pendapatannya diprediksi hanya sekitar $55 juta sampai $60 juta. Tapi Sonic membuktikan dirinya lebih gesit dari ekspektasi! Dengan ulasan positif dan skor penonton tinggi, film ini langsung mendominasi dan digadang-gadang bakal tetap memimpin sepanjang musim liburan.
Uniknya, banyak yang menyangka Sonic 3 bakal menjadi film dengan pendapatan terendah di trilogi. Tapi ternyata, film ini justru mengungguli pendapatan debut Sonic the Hedgehog (2020) sebesar $58 juta dan hampir menyamai sekuelnya Sonic 2 (2022) yang mencatat rekor $72 juta.
Chris Aronson, Presiden Distribusi Domestik Paramount, optimis, “Kami melihat peluang di pasar Desember untuk menonjol, dan itu berhasil. Sonic akan mendominasi sepanjang liburan.”
Baca juga:
- Junji Ito: Sang Arsitek Horor yang Memutarbalikkan Imajinasi
- Indonesia Jadi Negara dengan Gamer Terbanyak Kedua di Dunia, Total 119 juta Pemain!
- Persaingan Netflix dan Disney+: Perang Streaming yang Mengubah Industri Hiburan Selamanya
Mufasa Kehilangan Taji
Sementara itu, Disney harus puas dengan posisi kedua untuk “Mufasa: The Lion King.” Prekuel The Lion King ini hanya berhasil mengantongi $35 juta dari 4.100 bioskop. Jauh di bawah ekspektasi $50 juta. Dengan biaya produksi yang fantastis—lebih dari $200 juta—hasil ini jelas mengecewakan.
Meski begitu, Mufasa masih punya harapan. Ulasan dari penonton cukup positif dengan nilai CinemaScore “A-” dan kemungkinan besar film ini akan bertahan lebih lama di bioskop. Kalau promosi dari mulut ke mulut terus positif, Mufasa bisa mendapatkan momen kebangkitannya seperti yang terjadi pada film Wonka tahun lalu.
Di box office internasional, Mufasa juga belum menunjukkan performa luar biasa, hanya meraup $87,2 juta dengan total pendapatan global sebesar $122,2 juta.
Apa yang Bikin Sonic 3 Lebih Unggul?
Sonic the Hedgehog 3 membawa elemen yang bikin fans terus antusias:
Kembalinya Jeff Fowler di kursi sutradara.
Ben Schwartz tetap mengisi suara si Sonic, si landak biru yang selalu siap menantang penjahat.
Jim Carrey kembali beraksi sebagai Doctor Robotnik, ilmuwan gila yang tak pernah menyerah untuk menguasai dunia.
Introduksi karakter baru yang dinantikan, Shadow the Hedgehog, sebagai musuh misterius.
Film ini juga mendapat respons super positif, dengan nilai “A” dari CinemaScore dan 86% di Rotten Tomatoes. Meski belum tayang di box office internasional hingga Natal, film ini diprediksi akan melanjutkan kesuksesannya secara global.
Dari sisi cerita, nostalgia, hingga hype, Sonic the Hedgehog 3 berhasil memikat hati penonton di seluruh dunia. Sedangkan Mufasa, meski start-nya kurang kencang, masih punya peluang untuk mengejar ketertinggalan.
Jadi, urbie’s, sudah nonton Sonic 3 atau Mufasa? Kalau belum, buruan deh pilih tim kamu—landak super cepat atau singa muda yang penuh harapan?