Hi Urbie’s! Siapa yang tidak mengenal World Wide Web (WWW)? Teknologi revolusioner ini menjadi fondasi dari internet modern yang kita gunakan setiap hari. Namun, tahukah kamu bahwa penciptanya, Tim Berners-Lee, bisa saja menjadi salah satu orang terkaya di dunia jika ia mematenkan temuannya?
Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer asal Inggris, menciptakan WWW pada tahun 1989 saat bekerja di CERN, organisasi penelitian fisika terbesar di dunia. Penemuan ini memungkinkan berbagai informasi di seluruh dunia dapat diakses secara mudah melalui jaringan internet. Jika hari ini kita bisa membaca artikel, menonton video, atau belanja online dengan sekali klik, itu semua berkat kontribusinya.
Mengapa Tim Berners-Lee Menolak Mematenkan WWW?
Di tengah kesuksesannya, Berners-Lee membuat keputusan yang luar biasa: ia memilih untuk tidak mematenkan WWW. Jika ia melakukannya, setiap orang atau perusahaan yang menggunakan web harus membayar biaya lisensi, yang pastinya akan membuatnya sekaya tokoh seperti Bill Gates. Namun, Berners-Lee menolak ide tersebut. Alasannya sederhana namun menginspirasi: ia ingin temuannya dapat diakses oleh siapa saja, tanpa biaya.
“Saya tidak ingin web menjadi sesuatu yang eksklusif untuk segelintir orang atau pihak tertentu. Web adalah milik bersama,” kata Berners-Lee dalam salah satu wawancaranya. Ia percaya bahwa teknologi harus menjadi alat pemersatu, bukan alat untuk memperkaya diri sendiri.
Pengorbanan untuk Kepentingan Dunia
Keputusan Berners-Lee adalah pengorbanan besar. Di saat banyak inovator menggunakan paten untuk meraih kekayaan, ia memilih jalan sebaliknya. Dengan membebaskan penggunaan WWW, ia memungkinkan teknologi ini berkembang pesat tanpa hambatan, membuka jalan bagi inovasi dan kolaborasi global.
WWW menjadi pondasi bagi raksasa teknologi seperti Google, Facebook, dan Amazon, serta memungkinkan miliaran manusia terhubung dan berbagi informasi. Dunia pendidikan, bisnis, hiburan, hingga pemerintahan kini bergantung pada teknologi yang ia ciptakan.
Baca juga:
- Junji Ito: Sang Arsitek Horor yang Memutarbalikkan Imajinasi
- Indonesia Jadi Negara dengan Gamer Terbanyak Kedua di Dunia, Total 119 juta Pemain!
- Persaingan Netflix dan Disney+: Perang Streaming yang Mengubah Industri Hiburan Selamanya
Warisan Abadi Berners-Lee
Kini, Berners-Lee dikenal sebagai pahlawan teknologi. Ia terus memperjuangkan internet yang terbuka dan bebas melalui berbagai organisasi, seperti World Wide Web Foundation, yang didirikannya pada 2009. Organisasi ini fokus pada isu akses internet, privasi, dan hak digital bagi semua orang.
Meski tidak mengejar kekayaan pribadi, penghargaan datang dari berbagai penjuru dunia. Pada tahun 2004, Berners-Lee dianugerahi gelar ksatria oleh Ratu Elizabeth II. Ia juga menerima penghargaan Turing Award pada 2016, yang sering disebut sebagai “Hadiah Nobel untuk Ilmu Komputer.”
Inspirasi bagi Generasi Mendatang
Tim Berners-Lee adalah bukti nyata bahwa kekayaan bukanlah satu-satunya ukuran kesuksesan. Dengan memilih berbagi daripada mengambil keuntungan pribadi, ia telah menciptakan perubahan global yang positif dan berkelanjutan.
Kisahnya mengajarkan kita untuk melihat teknologi sebagai alat pemberdayaan, bukan sekadar komoditas. Di tengah dunia yang sering kali terfokus pada keuntungan finansial, Berners-Lee menunjukkan bahwa pengorbanan demi kebaikan bersama adalah langkah yang jauh lebih berarti.
Mari kita gunakan internet dengan bijak, sebagai bentuk penghormatan kepada sosok luar biasa yang telah memungkinkan semua ini terjadi.