Home Health Buka Rakernas II Lafkespri, Cak Imin Soroti Peran Vital Faskes Primer dalam...

Buka Rakernas II Lafkespri, Cak Imin Soroti Peran Vital Faskes Primer dalam Pemberdayaan Masyarakat

47
0
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Lembaga Akreditasi Gabungan Kesehatan Primer Indonesia (Lafkespri) tahun 2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). (Foto: Urbanvibes/R Indriani)
Urbanvibes"

Hi Urbie’s! Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Abdul Muhaimin Iskandar membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Lembaga Akreditasi Gabungan Kesehatan Primer Indonesia (Lafkespri) tahun 2025 di Jakarta.

Dalam sambutannya, menteri yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan bahwa layanan kesehatan, khususnya di tingkat primer, memegang peran strategis dalam proses pemberdayaan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

“Kesehatan adalah bentuk paling nyata dari upaya pemberdayaan masyarakat. Karena itu, saya bersyukur bisa hadir di Rakernas Kedua Lafkespri 2025 ini, yang menjadi bagian dari misi besar kita membangun fasilitas kesehatan yang merata dan berkualitas,” ungkapnya, Jumat (17/10/2025).

Akreditasi Faskes Sebagai Pilar Mutu Layanan Kesehatan

Lafkespri tercatat telah mengakreditasi lebih dari 4.800 fasilitas kesehatan primer (faskes) di seluruh Indonesia. Bagi Cak Imin, pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa lembaga akreditasi memiliki kontribusi besar dalam menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.

“Saya mengapresiasi Lafkespri yang telah mengakreditasi ribuan faskes primer. Ini sangat berarti agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang bermutu dan layak,” lanjutnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Saat ini, dari 10.280 puskesmas yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan, 4,6 persen di antaranya belum memiliki dokter, dan hampir 40 persen kekurangan tenaga medis.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Abdul Muhaimin Iskandar, membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Lembaga Akreditasi Gabungan Kesehatan Primer Indonesia (Lafkespri) tahun 2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). (Foto: Urbanvibes/R Indriani)

Pentingnya Pemerataan dan Transformasi Layanan Kesehatan

Cak Imin menyoroti pentingnya memastikan seluruh fasilitas kesehatan primer mampu memberikan pelayanan yang sesuai standar, cepat, dan tepat. Ia menilai bahwa meskipun kelompok masyarakat miskin telah mendapatkan bantuan melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN, lemahnya pelayanan kesehatan berpotensi membuat mereka “turun kelas” secara sosial dan ekonomi.

“Fasilitas kesehatan primer harus hadir sebagai pelindung masyarakat, bukan malah membuat mereka makin terpuruk akibat layanan yang tidak memadai,” tegasnya.

Cak Imin juga menyampaikan optimisme bahwa Indonesia bisa menjadi negara dengan sistem kesehatan terbaik di Asia dalam tiga dekade mendatang, asalkan pembenahan difokuskan pada level layanan primer.

“Kuncinya ada pada pemerataan dokter umum dan spesialis, penguatan faskes primer, serta inovasi layanan berbasis teknologi,” ujarnya.

Ki-ka: Laksamana Pertama (Purn) drg. Moeryono Aladin, SH, SIP, MM (Ketua Majelis Tinggi Lafkespri), Dr. dr. Nurhaidah, MARS, MHKes, AAAK, CFP, QWP.FISQua (Sekertaris Jenderal Lafkespri), dan Dr. Drs. Chazali H Situmorang, Apt, M.Sc, CIRB , FISQua (Ketua Umum Lafkespri). (Foto: Urbanvibes/R Indriani)

Forum Ilmiah dan Pameran Inovasi Kesehatan

Rakernas II Lafkespri 2025 tidak hanya berisi rapat kerja, tetapi juga forum ilmiah yang menghadirkan para pakar dari berbagai bidang. Forum ini membahas kebijakan mutu layanan kesehatan, keselamatan pasien, dan tantangan dalam implementasi transformasi layanan.

“Forum ilmiah ini menjadi tempat bertukar gagasan untuk membangun layanan kesehatan yang lebih aman, bermutu, dan berorientasi pada pasien,” ujar Dr. dr. Nurhaidah, MARS, MHKes, AAAK, CFP, QWP.FISQua, Sekertaris Jenderal Lafkespri sekaligus Ketua Pelaksana acara.

Selain itu, Rakernas juga menjadi ajang konsolidasi nasional antara para surveyor dan mitra layanan kesehatan. Menurut Dr. Drs. Chazali H Situmorang, Apt, M.Sc, CIRB , FISQua, Ketua Umum Lafkespri, kegiatan ini memperkuat sinergi untuk menjaga mutu pelayanan di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

“Ini bukan sekadar pertemuan tahunan, tapi momentum strategis untuk memastikan seluruh elemen bergerak dalam satu visi membangun layanan kesehatan primer yang unggul,” jelasnya.

Acara ini juga diramaikan oleh pameran inovasi mutu dan keselamatan pasien, menampilkan berbagai terobosan dari fasilitas kesehatan di berbagai daerah.

Akreditasi Sebagai Instrumen Transformasi Sistem Kesehatan

Ketua Majelis Tinggi Lafkespri, Laksamana Pertama (Purn) Moeryono Aladin, menegaskan bahwa peran Lafkespri bukan hanya menilai, tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam transformasi sistem kesehatan nasional.

“Kami ingin memastikan bahwa akreditasi menjadi bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional. Bukan hanya kewajiban administratif, tetapi bagian dari budaya mutu,” tegas Moeryono.

Menatap Masa Depan Sistem Kesehatan Indonesia

Rakernas II Lafkespri 2025 menjadi pengingat bahwa keberhasilan sistem kesehatan nasional dimulai dari fondasi yang kokoh: layanan primer yang kuat, merata, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Dengan komitmen berbagai pihak—pemerintah, lembaga akreditasi, tenaga medis, dan masyarakat sipil—Indonesia berada di jalur yang tepat menuju sistem kesehatan yang berkeadilan, modern, dan manusiawi.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here