Home Highlight Dari Paviliun Indonesia ke Chart Musik Jepang — Fenomena Tak Terduga dari...

Dari Paviliun Indonesia ke Chart Musik Jepang — Fenomena Tak Terduga dari Lagu “Yoyaku Nasidesu”

62
0
Tren Yoyaku Nasidesu di Jepang - sumber foto expo2025indonesia
Tren Yoyaku Nasidesu di Jepang - sumber foto expo2025indonesia
Urbanvibes"

Hi Urbie’s! Bayangkan: sebuah yel-yel sederhana dari paviliun Indonesia di Osaka Expo tiba-tiba berubah jadi lagu viral yang mengguncang Jepang. Kedengarannya seperti plot drama musik? Tapi ini nyata. Lagu berjudul “Yoyaku Nasidesu” kini menjadi fenomena nasional di Negeri Sakura — bahkan berhasil menembus 20 besar Chartboard Music Jepang selama sebulan penuh (September–Oktober 2025).

Yang bikin lebih mengejutkan lagi, lagu ini bukan karya musisi profesional Jepang, melainkan berawal dari kreativitas staf WNI (Warga Negara Indonesia) yang bekerja di Paviliun Indonesia di Osaka Expo. Awalnya, lagu tersebut hanyalah yel-yel promosi untuk menarik perhatian pengunjung. Tapi siapa sangka, nada ringan dan lirik lucu dalam bahasa Jepang sederhana itu justru jadi earworm yang tak bisa hilang dari kepala siapa pun yang mendengarnya.

Dari Yel-Yel Jadi Lagu Nasional: Awal Mula “Yoyaku Nasidesu”

Semuanya bermula dari sebuah momen sederhana. Staf Indonesia di Paviliun ingin membuat cara unik agar pengunjung tertarik mampir ke booth Indonesia yang menampilkan budaya, kuliner, dan produk UMKM Tanah Air.

Mereka lalu membuat seruan pendek dengan kata “Yoyaku Nasidesu!” — yang berarti “Tanpa reservasi!” atau “Bisa langsung datang!” — untuk memberi tahu bahwa pengunjung bisa masuk tanpa perlu antre panjang.

Namun, cara penyampaiannya yang energik, ritmis, dan penuh semangat khas Indonesia justru menarik perhatian pengunjung. Banyak yang merekam momen itu, membagikannya di TikTok dan Instagram, dan dari situlah, gelombang viral dimulai.

Yoyaku Nasidesu Jadi Tren di Media Sosial Jepang

Tak butuh waktu lama, lagu ini menjalar ke berbagai platform media sosial. Creator Jepang mulai membuat versi remix, dance challenge, hingga parodi yang lucu. Bahkan, beberapa selebritas Jepang ikut menirukan gaya yel-yel para staf WNI dengan ekspresi antusias dan penuh energi.

Hashtag #YoyakuNasidesuChallenge sempat trending di TikTok Jepang selama beberapa minggu berturut-turut. Banyak pengguna menilai lagu ini sebagai “lagu yang bikin senang tanpa alasan”, dan itu mungkin rahasia kesuksesannya.

“Bisa dibilang ini seperti Baby Shark-nya Jepang tahun 2025,” tulis salah satu pengguna X (Twitter), menggambarkan betapa catchy-nya lagu ini.

Baca juga

Masuk Chart Musik dan Diberitakan di TV Nasional

Popularitas “Yoyaku Nasidesu” akhirnya menembus dunia musik profesional. Lagu ini di-remix oleh beberapa DJ Jepang dan masuk ke Chartboard Music Top 20 Jepang — bersaing dengan nama-nama besar seperti Kenshi Yonezu dan BE.

Media Jepang seperti NHK dan TV Asahi pun menyorot fenomena ini, menayangkan potongan video staf Indonesia yang pertama kali menyanyikan yel-yel tersebut di Osaka Expo. Bahkan beberapa reporter menyebutnya sebagai “keajaiban diplomasi budaya melalui musik pop spontan.”

Fenomena ini menunjukkan bagaimana musik dan kreativitas bisa menembus batas negara — bahkan ketika dimulai dari sesuatu yang tak terencana sama sekali.

Bangga Jadi Indonesia

Bagi banyak WNI di Jepang, keberhasilan “Yoyaku Nasidesu” menjadi semacam momen kebanggaan. Video asal yang menampilkan staf Indonesia kini telah ditonton jutaan kali, dan komentar-komentar bernada apresiatif pun membanjiri unggahan tersebut.

“Gaya mereka lucu dan tulus banget,” tulis salah satu penonton asal Tokyo. “Energi positifnya menular.”

Tak sedikit pula netizen Indonesia yang merasa terharu melihat bagaimana semangat dan kreativitas anak bangsa bisa diapresiasi sedemikian besar di luar negeri. “Awalnya cuma niat promosi Paviliun Indonesia, tapi malah jadi simbol soft power yang keren banget,” komentar seorang pengguna Instagram.

Yoyaku Nasidesu Lebih dari Sekadar Tren

Bagi para staf WNI yang memulai semuanya, viralnya “Yoyaku Nasidesu” bukan sekadar keberuntungan, melainkan bukti bahwa kreativitas tanpa batas bisa muncul dari mana saja — bahkan dari sudut pameran kecil di tengah Expo yang megah.

Kini, lagu tersebut telah diadaptasi menjadi jingle di berbagai konten, dari iklan restoran hingga acara TV lokal Jepang. Beberapa musisi indie bahkan membuat versi akustik dan jazz-nya, menandakan bahwa fenomena ini belum akan reda dalam waktu dekat.

“Yoyaku Nasidesu” mungkin terdengar sederhana, tapi di balik ritmenya yang ceria, tersimpan pesan besar: kadang hal paling tulus dan spontan justru punya kekuatan paling besar untuk menyentuh hati banyak orang.

Dan kalau dipikir-pikir, siapa sangka diplomasi budaya Indonesia di Jepang akan datang bukan lewat pidato — tapi lewat yel-yel lucu dari Paviliun Expo?

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here