Hi Urbie’s!, kalau belakangan ini kamu mampir ke toko komputer atau scroll marketplace buat cari RAM baru, pasti kamu kaget bukan main. Harga modul memori yang dulu bisa kamu dapatkan dengan harga ramah dompet, sekarang naiknya gila-gilaan—bahkan ada yang mencapai 500%! Iya, kamu nggak salah baca, lima ratus persen.
Kenaikan ekstrem ini bukan sekadar drama pasar teknologi biasa. Ada badai besar yang lagi menggulung industri hardware, dan penyebab utamanya datang dari satu sektor yang kini jadi pusat perhatian dunia: AI dan pusat data raksasa di belakangnya.
AI Lagi Lapar RAM, Dunia Ikut Goyang
Teknologi AI berkembang secepat roket, dan di balik setiap chatbot, generator gambar, atau model cerdas yang kamu pakai sehari-hari, ada pusat data yang bekerja tanpa henti. Mesin-mesin itu butuh RAM dalam jumlah luar biasa besar, dan kebutuhan inilah yang bikin pasokan global memori megap-megap.
Produsen RAM dunia sebenarnya sudah berusaha ngegas produksi, tapi permintaan AI tumbuh jauh lebih cepat dibanding kemampuan pabrik buat memenuhi kebutuhan pasar. Hasilnya? Persediaan seret, harga pun melesat.
Perusahaan internasional seperti CyberPowerPC bahkan mulai menaikkan harga sekaligus membatasi pesanan. Bukan karena mereka mau nahan-nahan keuntungan, tapi memang stok RAM mereka terancam habis lebih cepat dari perkiraan.
“Kalau nggak dibatasi, besok sudah kosong,” begitu kira-kira kekhawatiran para distributor global saat ini.
Harga RAM Sekarang Setara PS5 Pro… atau Motor
Sampai di titik ini, dampaknya sudah mulai kamu rasakan sebagai konsumen. Buat Urbie’s! yang suka rakit PC, siap-siap tarik napas dalam-dalam.
Beberapa kit DDR5 64GB—yang biasanya sudah masuk kategori kelas atas—kini harganya bisa menyamai PS5 Pro. Nggak cuma itu, varian 128GB bahkan dijual dengan harga yang setara satu sepeda motor. Ini bukan lagi sekadar naik wajar karena inflasi atau kurs dolar, tapi sudah masuk zona “micin price” bagi para PC builder.
Di berbagai komunitas PC global, keluhan makin ramai. Banyak yang menahan upgrade, sementara sebagian lainnya terpaksa merombak rencana perakitan PC impian mereka.
Peritel Internasional Panik, Pasar Konsumen Ikut Terseret
Nggak cuma konsumen yang gelisah, para peritel global juga sedang mumet. CyberPowerPC jadi salah satu pihak yang terang-terangan mengumumkan langkah pembatasan pesanan dan penyesuaian harga. Artinya, kalau kamu order PC build khusus, ada kemungkinan RAM jadi komponen paling ditakuti karena bisa bikin harga paket melambung drastis.
Dan perlu Urbie’s! tahu, harga RAM sejauh ini termasuk komponen yang paling fluktuatif. Tapi apa yang terjadi sekarang? Ini sudah di level krisis, kata para analis pasar hardware internasional.
Baca Juga:
- Negara dengan Jam Kerja Tertinggi di Dunia: Bhutan Juara, Indonesia Santai di Urutan 115
- Falcon Pictures Rilis Poster “WARKOP DKI”! Penampilan Desta Jadi Dono Bikin Netizen Heboh!
- Cuma 50 Orang Punya! Kenalan Sama Golden Blood, Golongan Darah Langka di Dunia
Analis: Krisis Bisa Berlanjut Sampai 2026
Yang bikin situasi semakin bikin pusing: para analis memperingatkan bahwa krisis RAM ini kemungkinan nggak selesai dalam waktu dekat. Mereka memperkirakan kestabilan harga baru akan terlihat sekitar 2026—itu pun dengan catatan industri manufaktur bisa mengejar backlog permintaan dari sektor AI.
Ini berarti kamu yang lagi nunggu build PC idaman atau mau upgrade buat kebutuhan gaming, editing, atau pekerjaan profesional, harus siap menghadapi keputusan sulit:
- Mau beli sekarang dan bayar mahal,
- Atau nunggu harga turun tapi entah kapan?
Keduanya sama-sama bikin galau, apalagi kalau PC kamu sudah minta naik level.
Apa Dampaknya Buat Dunia PC Indonesia?
Di Indonesia sendiri, efek domino mulai terlihat. Distributor lokal yang bergantung pada pasokan internasional sudah bersiap-siap untuk koreksi harga. Marketplace juga mulai menunjukkan lonjakan harga pada beberapa tipe RAM high-end.
PC builder Indonesia, khususnya yang biasa merakit rig untuk AI, workstation, atau gaming kelas berat, kini harus lebih hati-hati dalam menghitung anggaran. Bahkan beberapa toko komputer menyarankan pelanggan untuk mempertimbangkan kapasitas lebih kecil dulu sambil menunggu harga stabil.
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Urbie’s!?
Sebelum kamu panik dan buru-buru checkout RAM, coba tarik napas sebentar. Urbanvibes.id punya beberapa saran buat kamu:
- Evaluasi kebutuhan real. Kalau RAM 16–32GB masih cukup untuk sekarang, tahan dulu
- Perhatikan bundle PC builder. Kadang harga paket lebih murah daripada beli komponen terpisah
- Pantau harga mingguan. Meski tren naik, tetap ada momen tertentu di mana distributor melakukan promo kecil
- Jangan terburu-buru upgrade hanya karena FOMO. Harga RAM saat ini sangat tidak wajar
Sekarang, pertanyaannya buat Urbie’s! semua: Apakah kamu bakal tetap upgrade PC di tengah harga RAM yang menggila ini? Atau menunggu badai ini berlalu?
Satu hal pasti, drama dunia teknologi belum selesai. Dan saat AI makin haus memori, kita semua harus siap menghadapi babak baru dari “krisis kecil” yang mengguncang dunia PC.



















































