Che, vokalis band rock Cupumanik, memberikan pandangannya mengenai dampak media sosial bagi Generasi Z. Dalam sebuah diskusi dengan tim Urbanvibes, Che mengangkat isu perundungan (bullying) yang kian marak di era digital, khususnya melalui media sosial.
Che menceritakan pengalaman pribadinya saat di SMA, di mana ia pernah menjadi korban perundungan. Perundungan tersebut terjadi secara langsung di ruang kelas, dan meskipun terasa menyakitkan, perundungan tersebut berhenti di tembok sekolah.
Namun, di era digital ini, perundungan dapat dengan mudah diabadikan dan disebarluaskan melalui media sosial. Sebuah ejekan atau hinaan dapat difoto, dibagikan, dan dikomentari oleh banyak orang, sehingga perundungan tersebut menjadi “abadi” dan terus menghantui korbannya.
Che menekankan bahwa Generasi Z, yang lahir dan dibesarkan di era digital, memiliki paparan yang berbeda terhadap informasi dan media sosial dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Generasi Z terbiasa dengan akses informasi yang terbuka dan mudah, dan hal ini dapat membawa dampak positif maupun negatif.
Di satu sisi, media sosial dapat membantu Generasi Z untuk terhubung dengan orang lain, mendapatkan informasi, dan mengekspresikan diri. Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi wadah perundungan, cyberbullying, dan penyebaran informasi yang salah.
Baca juga:
- Kebiasaan Aneh Artis Hollywood! Artis Favorit Kamu Termasuk?
- Biaya Operasi Plastik di Korea: Berapa? Tren Apa yang Populer!
- 11 Wisata Gratis Naik Whoosh: Liburan Seru Ke Bandung Hemat Ongkos
Che menyampaikan beberapa dampak negatif media sosial bagi kesehatan mental Generasi Z, berdasarkan hasil jurnal penelitian mental yang dibacanya, seperti:
- Ketidakpuasan dengan diri sendiri: Paparan berlebihan terhadap informasi di media sosial dapat membuat Generasi Z membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan memicu rasa tidak puas dengan diri sendiri, baik secara fisik maupun pencapaian.
- Kecemasan dan depresi: Rasa takut tertinggal informasi, tren, dan viralitas di media sosial dapat memicu kecemasan dan depresi pada Generasi Z.
- Runtuhnya kepercayaan diri: Dampak negatif media sosial, seperti perundungan dan cyberbullying, dapat merusak kepercayaan diri Generasi Z.
Vokalis Cupumanik ini menegaskan bahwa Generasi Z bukanlah generasi yang “lemah mental”. Mereka lahir dan dibesarkan di era yang berbeda, dengan paparan informasi dan media sosial yang berbeda pula. Kita harus memahami konteksnya dan tidak menyalahkan Generasi Z atas dampak negatif media sosial.
Sebagai gantinya, Che Cupumanik mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif bagi Generasi Z. Orang tua, guru, dan masyarakat perlu memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, serta membangun budaya anti-perundungan di dunia digital.
Kita semua harus bahu-membahu untuk membantu Generasi Z memanfaatkan media sosial dengan bijak dan memaksimalkan potensi mereka dalam era digital ini.