Hi Urbie’s! Donald Trump membuat gebrakan dengan menunjuk Mehmet Oz, dokter yang dikenal luas lewat acara televisi The Dr. Oz Show, untuk memimpin Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS). Dalam posisi barunya, Oz akan mengelola anggaran tahunan sebesar $2,6 triliun serta memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 100 juta warga Amerika.
Trump memuji Oz sebagai “dokter terkemuka” dan “komunikator kelas dunia” yang akan membantu “Membuat Amerika Sehat Kembali.” Oz sendiri menyatakan kebanggaannya lewat media sosial dan menyebut dirinya siap bekerja bersama Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat, Robert F. Kennedy Jr., untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Mehmet Oz Dari Ahli Bedah ke Bintang Televisi
Karier Mehmet Oz, dari seorang ahli bedah kardiotoraks hingga ikon televisi, merupakan perjalanan yang penuh warna sekaligus kontroversi. Pria kelahiran Ohio berdarah Turki ini merupakan lulusan Harvard sebelum mengembangkan karier medisnya di Presbyterian-Columbia Medical Center di New York. Ia juga menjabat sebagai profesor di fakultas kedokteran Universitas Columbia, yang memperkuat reputasinya di dunia medis.
Nama Oz mulai melejit di mata publik setelah tampil di The Oprah Winfrey Show pada 2004. Gayanya yang karismatik dan kemampuannya menyederhanakan topik kesehatan membuatnya mendapatkan acara sendiri pada 2009, The Dr. Oz Show. Acara ini berlangsung selama 13 tahun dan meraih sembilan penghargaan Daytime Emmy. Hingga kini, Oz tetap aktif di media sosial, termasuk kanal YouTube dan akun Instagram dengan lebih dari satu juta pengikut, yang terus mempopulerkan dirinya.
Baca juga:
- Hotel Nintendo! Perusahaan Gaming ini Siap Masuk ke Industri Perhotelan? Inilah Bocoran Rencana Besar Mereka
- Indonesia Menempati Posisi Kedua Dalam Konsumsi Mi Instan Global
- LG Luncurkan Layar Elastis Pertama di Dunia: Fleksibel, Bisa Ditarik, dan Melar Seperti Karet
Kontroversi di Balik Popularitas Mehmet Oz
Namun, popularitas Oz tidak lepas dari kritik tajam. Sepanjang kariernya di TV, ia kerap mempromosikan diet detoks, suplemen penurun berat badan, dan berbagai produk yang dianggap pseudoilmiah oleh komunitas medis. Pada 2014, ia menghadapi tekanan dari Senat AS karena dianggap memberikan klaim menyesatkan terkait produk yang dipromosikan dalam acaranya.
Pandemi Covid-19 semakin menambah kontroversi ketika Oz mendukung pengobatan seperti hydroxychloroquine, yang kemudian banyak dibantah oleh para ahli medis. Rekam jejak inilah yang membuat penunjukannya sebagai kepala CMS menuai perdebatan.
Perjalanan Politik yang Sarat Tantangan
Masuknya Oz ke dunia politik semakin menambah sorotan. Saat mencalonkan diri sebagai senator Pennsylvania pada 2022, ia menonjolkan kedekatannya dengan Trump, namun menghadapi kritik terkait hubungan aslinya dengan negara bagian tersebut. Kampanyenya juga diwarnai serangan terhadap rivalnya, John Fetterman, termasuk komentar kontroversial tentang kondisi kesehatan Fetterman. Pada akhirnya, Oz kalah dalam pemilihan, hanya meraih 46% suara dibandingkan 51% yang diraih Fetterman.
Tantangan Baru di CMS
Sebagai administrator CMS, Oz akan memimpin program-program utama seperti Medicare, Medicaid, CHIP (Program Asuransi Kesehatan Anak), dan Marketplace asuransi kesehatan yang dibentuk oleh Affordable Care Act. Tugas ini datang di tengah diskusi Partai Republik tentang kemungkinan pemotongan anggaran Medicaid dan program kesejahteraan lainnya untuk menutupi biaya pemotongan pajak yang dilakukan Trump pada 2017.
Pengangkatan Oz menandai perubahan signifikan dari pendahulunya, Chiquita Brooks-LaSure, yang memiliki pengalaman panjang di bidang kebijakan kesehatan. Kritikus meragukan pengalaman Oz di sektor kesehatan masyarakat, sementara pendukungnya berharap keterampilan komunikasinya dapat menarik perhatian pada isu-isu kesehatan yang penting.
Harapan dan Kekhawatiran
Penunjukan Mehmet Oz menjadi taruhan besar dengan risiko tinggi. Di tengah tantangan seperti populasi lanjut usia, meningkatnya biaya perawatan kesehatan, dan kesetaraan akses, pertanyaannya adalah apakah Oz dapat melampaui reputasinya di televisi dan memenuhi visi Trump untuk menjadikan Amerika lebih sehat.
Hanya waktu yang akan membuktikan apakah keputusan ini merupakan langkah jenius atau justru sebuah kesalahan besar.
.){kind=link}