Hi Urbie’s! Pernah nggak sih kamu merasa “sayang banget” sama sesuatu, tapi begitu disuruh memilih, kamu sadar… “Oh, ternyata ini cuma kecintaan, bukan cinta beneran.” Nah, jangan salah, walaupun sekilas mirip, cinta dan kecintaan itu beda lho. Fenomena ini makin kelihatan di generasi kita, yang hidup di era serba cepat, serba fleksibel termasuk soal perasaan.
Yuk, kita bedah bareng-bareng.
Cinta: Ada Komitmen, Ada Perjuangan
Kalau ngomongin cinta, bayangannya bukan cuma rasa suka-suka doang. Cinta itu tentang komitmen, perjuangan, bahkan kadang pengorbanan. Cinta tuh kayak ketika kamu tetap bertahan meskipun lagi nggak enak, ketika kamu milih buat tetap berjuang walau ada ribuan alasan buat pergi.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Contohnya, kamu cinta sama pasanganmu. Waktu lagi ada masalah, kamu nggak langsung ghosting atau cari pelarian, tapi berusaha menyelesaikannya bareng-bareng. Cinta itu hadir bukan cuma di saat senang, tapi juga di saat sulit.
Kecintaan: Lebih ke Passion atau Interest
Kalau kecintaan, rasanya lebih ringan. Biasanya muncul karena kamu suka sesuatu, bisa hobi, aktivitas, atau bahkan seseorang, tapi tanpa beban komitmen yang berat. Misal, kamu cinta banget sama basket, eh maksudnya… kecintaan. Karena begitu capek latihan atau ada hal lain yang lebih menarik, kamu bisa aja tinggalin basket itu tanpa rasa bersalah.
Kecintaan juga sering terjadi dalam hubungan. Kayak kamu suka banget sama seseorang, ngerasa dunia berbunga-bunga pas chatting-an, tapi begitu dia mulai nunjukin sisi lain yang kurang cocok sama kamu, eh… rasa itu hilang. Nah, itu lebih ke kecintaan, bukan cinta sejati.
Kenapa Kita Sering Salah Kaprah?
Di usia muda, kita lagi berada di fase eksplorasi, mau itu soal karier, pertemanan, atau percintaan. Kadang kita gampang banget kebawa suasana. Rasa senang, kagum, atau nyaman sering kita kira sebagai cinta. Padahal, bisa jadi itu cuma fase “kecintaan” yang sewaktu-waktu bisa luntur.
Fenomena ini makin sering kelihatan di media sosial. Banyak orang menganggap hubungan yang baru sebulan jalan itu udah “cinta mati”, padahal belum tentu! Kadang rasa itu muncul karena excitement, bukan perasaan yang dalam dan bertahan lama.
Gimana Cara Bedainnya?
Gampang. Tanya ke diri sendiri:
- Kalau orang itu berubah, kamu masih mau bertahan?
- Kalau situasi nggak seindah sekarang, kamu tetap mau di situ?
- Kalau jawabannya iya, mungkin itu cinta. Kalau nggak, mungkin kamu lagi mengalami kecintaan dan itu nggak salah kok! Yang penting, kita sadar apa yang kita rasain.
Cinta dan kecintaan itu sama-sama indah, tapi jangan sampai salah baca sinyal dari hati sendiri. Kenali perasaanmu, nikmati prosesnya, dan jangan takut untuk belajar. Karena di fase muda ini, semua pengalaman entah itu cinta atau kecintaan bakal jadi bagian dari perjalanan kita menemukan siapa diri kita sebenarnya.