Home Travel Museum Louvre Tutup Mendadak Gara-Gara Aksi Mogok Spontan

Museum Louvre Tutup Mendadak Gara-Gara Aksi Mogok Spontan

59
0
Museum Louvre Tutup Mendadak Gara-Gara Aksi Mogok Spontan
Museum Louvre Tutup Mendadak Gara-Gara Aksi Mogok Spontan, foto: Reuters
Urbanvibes

Paris—Museum paling populer di dunia, Louvre, mendadak menutup pintunya pada Senin pagi (16/6), membuat ribuan turis dari berbagai negara terpaksa gigit jari. Tanpa peringatan resmi, pintu-pintu museum tetap terkunci meskipun sudah lewat waktu operasional. Suasana mencekam terasa di pelataran museum yang biasanya ramai oleh turis antusias. Seorang pengunjung asal Amerika menyebut situasi itu sebagai “erangan Mona Lisa”, merujuk pada lukisan ikonik yang kini tersembunyi dari pandangan publik.

Penyebab dari penutupan mendadak ini ternyata adalah aksi mogok kerja spontan dari para staf internal museum. Mulai dari penjaga keamanan, petugas galeri, hingga petugas tiket, semuanya kompak menghentikan operasional dan menyuarakan protes dalam rapat staf bulanan yang berubah arah menjadi aksi unjuk rasa internal. Mereka menyatakan tak sanggup lagi menahan beban kerja yang ditimbulkan oleh rata-rata 30.000 pengunjung per hari yang datang ke museum yang sudah berusia berabad-abad itu.

Infrastruktur Tua, Pengunjung Terus Bertambah

Kemarahan para staf berakar dari kondisi internal museum yang terus menurun. Dalam sebuah memo resmi dari Presiden Museum Louvre, Laurence des Cars, disebutkan bahwa infrastruktur Louvre kini menghadapi ancaman serius. Mulai dari kebocoran, suhu yang tidak stabil, hingga sistem fasilitas yang sudah ketinggalan zaman menjadi ancaman nyata, bukan hanya bagi kenyamanan pengunjung dan staf, tetapi juga terhadap kelestarian karya seni bernilai tinggi yang ada di dalamnya.

Salah satu keluhan terbesar adalah ketidakseimbangan antara kapasitas bangunan dan volume pengunjung. “Bayangkan ribuan orang memadati koridor yang sama setiap harinya, dengan sistem ventilasi lama dan ruang yang tidak dirancang untuk turis massal abad ke-21,” ujar salah satu staf yang ikut dalam aksi mogok.

Kondisi ini semakin diperparah oleh fakta bahwa dalam 10 tahun terakhir, pemerintah Prancis telah memangkas subsidi untuk museum nasional, termasuk Louvre, hampir 25%. Meskipun Presiden Emmanuel Macron pada Januari lalu mengumumkan proyek renovasi senilai €800 juta selama satu dekade, staf menilai hal itu sudah terlambat dan tidak cukup ambisius untuk menyelamatkan masa depan Louvre.

Baca Juga:

Aksi Mogok yang Memancing Simpati dan Kritik

Meski menimbulkan kekacauan dan kekecewaan besar bagi wisatawan, aksi mogok ini justru mendapat gelombang simpati dari sebagian besar masyarakat Prancis dan pengamat seni budaya. Banyak yang melihatnya sebagai “wake-up call” untuk pemerintah agar lebih serius memperhatikan aset budaya nasional mereka.

Namun tentu saja, tidak semua orang setuju. Beberapa agen perjalanan dan pelaku wisata mengkritik keputusan mogok mendadak ini karena menimbulkan kerugian finansial dan reputasi bagi pariwisata Prancis, terutama di tengah musim liburan.

Seorang turis asal Jepang yang sudah menunggu sejak pagi mengatakan, “Saya menabung selama dua tahun hanya untuk melihat Mona Lisa. Tapi sekarang saya bahkan tidak bisa masuk ke bangunannya.”

Kapan Louvre Akan Dibuka Kembali?

Kabar baiknya, mogok ini tampaknya tidak akan berlangsung lama. Seorang juru bicara serikat pekerja menyatakan kepada Associated Press bahwa museum kemungkinan akan dibuka kembali secepatnya pada hari Rabu (18/6), setelah tercapai kesepakatan awal antara pihak manajemen dan perwakilan karyawan.

Namun, kejadian ini telah menorehkan catatan penting dalam sejarah panjang museum Louvre. Ini bukan sekadar soal tutup atau buka, tapi tentang bagaimana kita merawat warisan budaya dunia di tengah tekanan zaman modern.

Bagi para pengunjung yang kecewa, “erangan Mona Lisa” mungkin jadi kisah sedih dari Paris, namun bagi staf museum, ini adalah jeritan untuk didengar.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here