Nestlé USA, anak perusahaan raksasa makanan asal Swiss, resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan pewarna sintetis dalam seluruh produk makanan dan minumannya di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2026. Keputusan ini merupakan langkah besar Nestlé dalam mendukung gaya hidup sehat dan menjawab kekhawatiran konsumen terhadap bahan tambahan buatan dalam makanan.
Saat ini, sebanyak 90% produk Nestlé USA yang termasuk dalam rencana ini sebenarnya sudah tidak mengandung pewarna sintetis. Dengan target penghentian total pada 2026, Nestlé menunjukkan komitmennya dalam mengikuti tren industri yang semakin berorientasi pada kesehatan dan keamanan pangan.
Langkah ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah AS. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Kennedy, sebelumnya telah menyuarakan perlunya penghapusan pewarna sintetis dari produk makanan yang beredar di pasar domestik. Kebijakan ini dibuat sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), obesitas, dan diabetes—tiga isu yang terus menjadi sorotan utama dalam kesehatan masyarakat Amerika.
Nestlé bukan satu-satunya perusahaan besar yang mengambil sikap serupa. Pada hari yang sama, Conagra Brands juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan pewarna sintetis dalam seluruh produk makanan beku domestiknya pada akhir tahun ini. Lebih jauh lagi, mereka menargetkan untuk tidak lagi menjual produk dengan pewarna buatan di seluruh sekolah dari taman kanak-kanak hingga SMA (K-12) mulai tahun ajaran 2026–2027.
Baca Juga:
- Matamiyu, B-Girl Cilik Asal Indonesia yang Unjuk Gigi di Panggung Internasional Bersama Mega Crew Orlando
- Mengenal Ampo, Camilan Tanah Liat Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda
- Meta X Oakley Rilis Kacamata Pintar HSTN dengan Fitur AI dan Kamera 3K
General Mills pun tidak mau ketinggalan. Perusahaan ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan pewarna sintetis pada semua operasi ritel di AS pada musim panas 2026. Sementara itu, perusahaan makanan besar lain seperti Kraft Heinz, WK Kellogg, dan Tyson Foods juga sudah memulai langkah-langkah menuju eliminasi pewarna sintetis dari lini produk mereka.
Pewarna sintetis, meskipun legal dan banyak digunakan selama puluhan tahun, belakangan ini menjadi kontroversial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan pewarna buatan tertentu dapat memicu reaksi negatif pada anak-anak, seperti hiperaktivitas dan kesulitan konsentrasi. Selain itu, adanya kekhawatiran konsumen terhadap dampak jangka panjang dari konsumsi zat aditif membuat banyak produsen makanan mulai beralih ke bahan pewarna alami, seperti ekstrak buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah.
Bagi Nestlé, langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap kesehatan konsumen, tetapi juga merupakan bagian dari strategi global untuk menciptakan produk yang lebih alami dan transparan. Nestlé ingin membangun kembali kepercayaan publik dengan menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap bahan yang digunakan dalam makanan sehari-hari.
Dengan bergesernya industri makanan AS menuju formulasi tanpa pewarna sintetis, konsumen dapat berharap akan lebih banyak pilihan makanan yang aman, sehat, dan berbasis pada bahan alami. Ini menjadi tonggak penting dalam transformasi dunia makanan modern, di mana kesehatan bukan lagi sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan.