Home News HKPI Inaugurasi Angkatan XI: Cetak Kurator Andal, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Kolaborasi

HKPI Inaugurasi Angkatan XI: Cetak Kurator Andal, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Kolaborasi

318
0
Press Conference Inaugurasi Angkatan XI HKPI di Hotel Royal Tulip, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, Jumat (15/08).
Press Conference Inaugurasi Angkatan XI HKPI di Hotel Royal Tulip, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, Jumat (15/08).
Mercure

Urbie’s, Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) resmi menggelar inaugurasi Angkatan XI di Hotel Royal Tulip, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor pada Jumat (15/08).

Acara ini menjadi puncak rangkaian program yang telah berlangsung sejak Mei lalu, di mana para peserta mengikuti pelatihan intensif dan ujian sertifikasi sebagai syarat kelulusan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang penyerahan sertifikat, tetapi juga momen untuk memperkuat komitmen para kurator dan pengurus dalam mengembangkan profesionalisme di bidangnya.

Dalam program ini, tercatat sebanyak 124 peserta mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi yang dirancang untuk menguji kompetensi serta pengetahuan mereka. Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 peserta berhasil dinyatakan lulus ujian sertifikasi dan berhak menyandang gelar profesional sesuai standar HKPI.

Ketua Umum HKPI, Dr (c). H. Martin Erwan, S.H., M.H menegaskan para calon kurator yang telah lulus agar terus belajar dan tidak lupa diri untuk menjadi kurator yang andal. Sebab, akan banyak ujian dalam menjalankan tugas ke depannya.

“Ujian sebenarnya teman-teman ini adalah setelah nanti di lapangan, kalau sekarang kita masih bisa haha-hihi, ketawa, tapi nanti ketika sudah diuji, teman-teman pegang perkara, pegang budel dengan tingkat kesulitan yang tinggi, tapi dengan budel yang banyak duitnya, ujiannya di situ,” ujar Martin dalam sambutannya di acara Inaugurasi Angkatan XI HKPI.

Sementara itu, Kevin Satriawan Tandra, S.H., LLM., Sekretaris Jenderal HKPI menekankan pada calon kurator anggota HKPI untuk tetap menjaga integritas profesinya.

“Jaga integritas, kalian itu akan bertanggungjawab dengan aset-aset perusahaan atau perorangan yang mungkin ratusan milyar atau triliun tergantung rezeki masing-masing. Pesan kami terutama anggota HKPI harus jaga integritas, jangan silau akan harta kekayaan karena pidana menantimu,” ungkapnya.

Selain itu, Dr(c). Jo Wendy Suyoto, S.H., M.H, Ketua Dewan Sertifikasi HKPI juga memberikan tips agar para calon kurator dapat menjadi kurator andal dengan terus menambah jam terbang dan juga networking dengan para kurator senior.

“Menjadi kurator ini kan tidak cukup hanya melalui proses pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan oleh organisasi, seperti HKPI ini. Tentu juga harus diperbanyak jam terbang. Jam terbang ini sangat menentukan nanti kita ke depannya. Jadi kalau ingin menjadi kurator yang bagus, dia harus banyak bergaul dengan kurator senior tentunya. Kalau kumpul dengan kurator, dia akan menjadi kurator andal. Kira-kira begitu,” ujarnya.

Baca juga:

Kisah Peserta Inaugurasi Angkatan XI HKPI

Salah satu peserta, Dr. Yuli Yanti Hutagaol, S.H., M.H, menceritakan pengalamannya yang berawal dari masalah yang pernah ia hadapi terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan kepailitan.

“Karena itu, saya ingin sekali belajar, apa sebenarnya kepailitan dan PKPU, supaya tidak ada lagi korban-korban lain,” ujar Yuli.

Finally, setelah perjuangan panjang. Nggak sia-sia belajar pagi, siang, malam, akhirnya lulus. Tinggal mengurus suratnya ke Kemenkumham dan aku bisa jadi kurator. Jadi ini pencapaian yang sangat luar biasa buat aku,” tambahnya.

Menurut Yuli, kondisi ekonomi Indonesia saat ini justru menjadi peluang besar bagi profesi kurator. Namun, ia mengingatkan bahwa profesi ini juga memiliki risiko hukum yang tinggi.

“Peluangnya besar, apalagi sekarang banyak perusahaan yang dipailitkan. Tapi, kurator itu bukan hanya berpotensi mendapatkan keuntungan, melainkan juga bisa terancam pidana. Karena itu kami harus terus belajar supaya tidak terjerat masalah hukum,” jelas Yuli.

Yuli berharap, ke depan akan ada kerja sama yang lebih erat antara kurator dan pihak kepolisian untuk menyamakan pemahaman terkait undang-undang kepailitan.

“Saya ingin para kurator, khususnya di HKPI, saling mendukung. Dan dengan pihak kepolisian, kita perlu menyamakan persepsi soal kepailitan. Karena undang-undang umum dan undang-undang kepailitan itu berbeda, jadi apa yang dilakukan kurator tidak selalu berarti pidana,” tambahnya.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here